Lihat ke Halaman Asli

Sumber Daya Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Pertanian

Diperbarui: 16 Mei 2022   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

BAB 1. PENDAHULUAN 

Latar Belakang

Perkembangan sektor pertanian di Indonesia menjadi dasar pembangunan sektor nasional lainnya. Terdapat beberapa hal yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang memiliki peranan penting antara lain: 

1. Potensi sumberdaya alam yang besar dan beragam, 2. Pangsa besar terhadap pendapatan nasional, 3. Besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, 4. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya terhadap sektor pertanian, 5. Sektor pertanian menyediakan bahan baku industri yang menjadi basis pertumbuhan perekonomian, 6. Potensi penyerapan tenaga kerja berdampak pada perbaikan perekonomian masyarakat.

Dari waktu ke waktu konstribusi sektor pertanian dihadapkan pada permasalahan dimana semakin meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat akibat melonjaknya angka jumlah penduduk. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, peran tenaga kerja tentu menjadi prioritas dalam meningkatkan produksi pertanian. 

Sektor pertanian terdiri dari subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, subsektor kehutanan dan subsektor perkebunan. 

Banyaknya subsektor pertanian membuktikan pentingnya sektor pertanian di Indonesia, namun produktivitas pertanian belum mampu memberikan konstribusi sesuai dengan yang diharapkan dikarenakan sumberdaya manusia yang rendah untuk menunjang keberhasilan usahatani.

 Sumberdaya tenaga kerja merupakan modal bagi pembangunan pertanian. Pemanfaatan sumberdaya tenaga kerja sebagai faktor utama proses produksi dipengaruhi oleh faktor pendidikan, keterampilan dan keahlian. Tingkat pendidikan tenaga kerja berpengaruh terhadap kualitas tenaga kerja dimana pendidikan bedampak positif terhadap pemikiran, perilaku, sikap, dan pola pikir. 

Semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula penguasaan atas pikiran sikap dan perilaku. Kondisi dan karakteristik tersebut dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dari sumberdaya manusia yang sangat berguna (Widyastuti, 2012). Keterbatasan pendidikan formal tenaga kerja sektor pertanian di Indonesia mengakibatkan pada penurunan produksi. 

Pertanian Indonesia didominasi oleh pertanian rakyat yang pelakunya merupakan petani dengan tingkat pendidikan rendah. Hal ini berdampak pada tingkat produktivitas usahatani karena minimnya informasi dan strategi mengenai optimalisasi budidaya sektor pertanian.

 Selain didominasi oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah, tenaga kerja sektor pertanian sebagian besar adalah perempuan. Tenaga kerja wanita sangat dibutuhkan dalam proses usahatani terutama pada masa tanam dan masa panen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline