Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Anak
Diperbarui: 9 Oktober 2024 14:42
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Merdeka.com
Dampak media sosial terhadap kesehatan mental merupakan topik yang semakin mendapat perhatian. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan depresi, terutama di kalangan remaja. Konten negatif atau perbandingan dengan kehidupan orang lain dapat menyebabkan perasaan tidak cukup baik. Media sosial sering kali memicu perbandingan sosial, di mana pengguna membandingkan hidup mereka dengan citra ideal yang ditampilkan orang lain. Ini dapat mengurangi rasa percaya diri dan meningkatkan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Media sosial menjadi platform bagi perilaku bullying, yang dapat berdampak serius pada kesehatan mental korban. Stres dan trauma akibat cyberbullying dapat berlanjut hingga dewasa. Banyak pengguna mengalami ketergantungan terhadap media sosial, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial di dunia nyata. Di sisi positif, media sosial juga bisa menjadi sumber dukungan. Banyak individu menemukan komunitas yang memberi dukungan emosional dan informasi tentang kesehatan mental. Media sosial dapat meningkatkan kesadaran tentang isu kesehatan mental dan mengedukasi masyarakat. Namun, informasi yang tidak akurat juga dapat beredar, yang dapat membingungkan pengguna. Penggunaan media sosial sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur, yang berkontribusi pada masalah kesehatan mental. Meskipun media sosial menawarkan banyak manfaat, penting untuk menggunakannya dengan bijak. Mengatur waktu layar, memilih konten positif, dan menjaga interaksi sosial yang sehat dapat membantu mengurangi dampak negatif pada kesehatan mental. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah kesehatan mental, penting untuk mencari dukungan profesional.