Kebiasaan yang mulai hilang di bulan ramadhan setelah menjadi mahasiswa
Bulan Ramadhan Bagi Mahasiswa!
Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia. Selama bulan suci ramadhan, umat muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, di bulan suci ini umat muslim beribadah dengan lebih tekun, dan berusaha meningkatkan kualitas spiritual mereka. Namun, bagi seorang mahasiswa, di bulan Ramadhan biasanya mereka kehilangan beberapa kebiasaan yang biasa dialami saat masih kecil dan beberapa tantangan yang harus ia hadapi selama Bulan Ramadhan.
Kebiasaan yang hilang di bulan ramadhan saat menjadi mahasiswa
1.Jalan-jalan pagi setelah sholat subuh
Pada saat ramadhan anak-anak, remaja, bahkan orang tua di kampung halaman banyak yang jalan jalan di pagi hari setelah sholat subuh. Mereka jalan jalan menuju ke sawah, setelah itu orangtua biasanya membakar sampah-sampah di sawah sambil menghangatkan badan. Anak anak dan remaja biasanya menyalakan petasan dan kembang api, ada juga yang hanya sekedar duduk di pinggir jalan dan ngobrol. Namun hal ini tidak dapat dilakukan lagi bagi setelah menjadi mahasiswa yang merantau.
2.Buku Ramadhan
Ketika masih SD setiap bulan ramadhan pasti selalu dikasih buku ramadhan. Setiap habis buka puasa selalu mencentang buku ramadhan karena kita sudah puasa sehariam fuul. Apabila kita sholat tarawih maka kita harus meminta ttd ustadz yg ceramah/yang mengimami sholat tarawih. dan apabila kita mendengarkan ceramah sholat jum'at kita harus meresume isi ceramah tersebut, dan masih banyak lagi kenangan di buku ramadhan saat SD yang tidak dapat dirasakan lagi ketika sudah menjadi mahasiswa.
Tantangan bagi seorang mahasiswa di bulan ramadhan yaitu:
1.Kuliah dan Tugas Akademik
Bulan Ramadhan sering kali bertepatan dengan masa ujian atau tenggat waktu tugas akademik bagi mahasiswa. Hal ini dapat menambah tingkat stres dan tekanan yang harus dihadapi mahasiswa. Selain itu, konsentrasi dan fokus mungkin terganggu karena kurangnya energi dan waktu tidur yang cukup. Mahasiswa mungkin merasa kehilangan kemampuan mereka untuk sepenuhnya fokus pada tugas akademik dan kuliah selama bulan Ramadhan.