Mengenalkan Konsep Seriasi Pada Anak Usia Dini Menggunakan Media Papan Seriasi di TK Puspa Bangsa Kedungwonokerto Prambon-Sidoarjo
Masa anak merupakan salah satu periode pertumbuhan dan perkembangan individu. Setiap periode akan memiliki ciri atau karakteristik sendiri, baik dari aspek pertumbuhan maupun aspek perkembangan. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rentan usia 0-6 tahun. Usia ini merupakan masa Golden Age (masa emas) pertumbuhan dan perkembangan. Dimana segala potensi kemampuan anak berkembang dengan pesat tentunya dengan stimulus yang tepat sesuai dengan usianya. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan perlu adanya pendidikan yang tepat dan baik untuk anak-anak. Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan formal untuk anak Usia Dini. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3, yang menyatakan bahwa pendidikan Anak Usia Dini pada Jalur Pendidikan Formal meliputi Taman Kanak-Kanak, Raudatul Athfal atau bentuk lain yang sederajat.
Salah satu aspek perkembangan yang perlu dirangsang adalah kemampuan kognitif. Menurut Woolfolk (dalam Susanto, 2011:57) kemampuan kognitif merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan. Kemampuan kognitif memegang peranan yang sangat penting dalam diri seorang anak, karena melalui kemampuan kognitif anak mampu menggali pengetahuan dan pengalaman yang berguna kelak dalam melangsungkan kehidupan menuju dewasa. Salah satu kemampuan kognitif yang berperan penting bagi anak adalah kemampuan mengurutkan benda (seriasi) berdasarkan ukuran terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa anak usia 5-6 tahun diharapkan sudah mampu berpikir logis diantaranya mengenal perbedaan berdasarkan ukuran “lebih dari” , “kurang dari”, dan “paling/ter” , mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya. Sedangkan Herawati, Firda, dkk (2021) mengatakan bahwa kemampuan seriasi anak usia 5-6 tahun meliputi dapat menempatkan, mengurutkan, dan mengelompokkan benda berdasarkan kecil sampai besarnya. Oleh karena itu kemampuan kognitif konsep seriasi pada anak usia 5-6 tahun merupakan hal penting dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk kesiapan menempuh jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengenalan konsep seriasi mengurutkan benda berdasarkan ukuran paling kecil ke besar atau sebaliknya bisa menggunakan berbagai media seperti media papan seriasi atau menggunakan benda-benda di sekitar anak yang memiliki ukuran dari terkecil sampai terbesar. Menurut Arsyad (2011:3) media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Media papan seriasi merupakan media pembelajaran yang terbuat dari papan kayu dilengkapi pengait, dan potongan kayu berukuran kecil sampai terbesar dengan 8 seriasi (untuk bentuk potongan kayu bisa disesuaikan dengan tema yang ada di sekolah. Misalkan tema binatang, sub tema ikan maka potongan kayu bisa berbentuk ikan berukuran kecil sampai terbesar). Berdasarkan penelitian Mujahidah, dkk (2022) mengatakan bahwa permainan seriasi mampu meningkatkan kemampuan seriasi mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari terkecil sampai terbesar dan sebaliknya. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bhoki, Theresia, dkk (2020) yang mengatakan bahwa media papan pintar seriasi adalah salah satu media yang bisa digunakan meningkatkan kemampuan kognitif mengurutkan pada anak usia dini.
Alat dan bahan media papan seriasi antara lain papan kayu, potongan besi sebagai pengait, potongan kayu berukuran kecil sampai terbesar dengan 8 seriasi ukuran (untuk bentuk potongan kayu bisa disesuaikan dengan tema yang ada di sekolah. Misalkan tema binatang, sub tema ikan maka potongan kayu bisa berbentuk ikan berukuran kecil sampai terbesar), pemotong kayu, kertas, lem, gunting, pernis kayu, cat, kuas.
Cara Membuat :
1. Siapkan kayu (kayu tebal digunakan sebagai papan, kayu tipis dibentuk benda bisa disesuaikan tema), pemotong kayu, kertas, lem, gunting.
2. Potong kayu tebal sesuai ukuran yang diinginkan membentuk papan.
3. Potong kayu tebal digunakan sebagai pijakan papan.
4. Gabungkan papan dan potongan kayu sebagai pijakan, sehingga papan bisa berdiri sendiri tanpa dipegangi.
5. Lapisi papan seriasi dengan pernis supaya lebih awet.
6. Potong besi menjadi beberapa bagian (menjadi 16 potongan). Kemudian pasang pada bagian papan untuk digunakan sebagai tempat pengait.
7. Kedua sisi papan bisa digunakan. Pasang potongan besi pada kedua sisi papan. Masing-masing sejumlah 8 potong disetiap sisinya dengan posisi berjajar (menyamping).
8. Potong kayu tipis membentuk benda bisa disesuaikan tema. Misalkan tema binatang sub tema ikan, maka potong kayu membentuk ikan dengan ukuran mulai terkecil sampai terbesar. Pada media papan seriasi ini menggunakan 8 ukuran dari terkecil sampai terbesar.
9. Lubangi bagian potongan kayu bentuk ikan dan berikan besi yang dibentuk melingkar yang berfungsi untuk mengaitkan.
10. Cat potongan kayu berbentuk ikan sesuai keinginan.
11. Gunting kertas membentuk angka 1-8.
12. Tempel potongan kertas di atas besi pada papan mulai dari angka 1-8.
13. Tambahkan pegangan pada bagian atas papan supaya memudahkan ketika dibawa.
Cara Menggunakan :
1. Siapkan media papan seriasi.
2. Siapkan potongan kayu berbentuk ikan dengan 8 ukuran berbeda.
3. Anak-anak diberi kesempatan memasangkan bentuk ikan (mengaitkan) pada besi yang ada di papan. Bisa dimulai dari ukuran terkecil sampai terbesar atau sebaliknya mulai dari urutan 1 sampai 8.
4. Jika sudah selesai bisa dilepas kembali bentuk ikan yang sudah terkait.
5. Langkah selanjutnya juga sama.
- Foto Pribadi
Mengurutkan bentuk ikan berdasarkan ukuran terkecil sampai terbesar menggunakan media papan seriasi
Kelebihan Media Papan Seriasi diantaranya yang pertama menggunakan bahan kayu yang awet dan tahan lama, kedua bisa disesuaikan dengan tema jadi ketika berganti tema bentuk potongan katu bisa menyesuikan, ketiga membantu anak dalam mengurutkan benda berdasarkan ukuran terkecil sampai terbesar ataupun sebaliknya serta membantu anak membedakan ukuran dari terkecil sampai terbesar karena ditunjang dengan media yang menarik selain Lembar Kerja Anak.
Kekurangan Media Papan Seriasi diantaranya yang pertama karena terbuat dari kayu, maka harus menggunakan pemotong kayu untuk membentuk potongan kayu yang sesuai dengan tema. Missal tema binatang sub tema ikan maka harus memotong kayu berbentu ikan dengan ukuran terkesil sampai terbesar.
Penggunaan media papan seriasi dalam pembelajaran mengenal konsep seriasi pada anak usia dini efektif dilakukan karena media yang menarik. Media ini bertujuan untuk mengenalkan konsep seriasi sehingga anak memahami urutan dari terkecil smapai terbesar ataupun sebaliknya. Semoga informasi diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Silvianing Umi Choirun Nisak, S.Pd TK Puspa Bangsa Kedungwonokerto Prambon-Sidoarjo
Daftar Pustaka
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Prenada Media Group.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 2014. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Herawati, Firda, dkk. 2021. Pengembangan Media Abelsa untuk Kemampuan Mengenal Konsep Seriasi Anak Usia 5-6 Tahun. Dalam Google Cendekia: Juli 2021. PG PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau.
Mujahidah, Nurwati, Rina. 2022. Implementasi Permainan Seriasi dalam Mengembangkan Kemampuan Matematika. Dalam Google Cendekia : Maret 2022. UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Bhoki, Theresia A, dkk. 2022. PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN PINTAR ANGKA ASPEK KOGNITIF MODEL ADDIE DI TKK ST. ALBERTUS MAGNUS SARASEDU KECAMATAN GOLEWA KABUPATEN NGADA. Dalam Google Cendekia : Mei 2022. Program Studi PG-PAUD, STKIP Citra Bakti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H