Lihat ke Halaman Asli

Menerapkan Prinsip Montessori di Rumah

Diperbarui: 15 Desember 2022   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"The first task of education consists of restoring life, while leaving it free to grow." - Maria Montessori

 

Metode pendidikan Montessori memiliki prinsip utama yang menghormati anak sebagai individu yang utuh, terlepas dari usianya. Ia memandang anak mampu untuk menentukan pilihan dan membebaskannya dalam memilih kegiatan belajar sesuai ketertarikannya. Metode pendidikan Montessori juga mendorong anak untuk belajar sesuai dengan kecepatannya sendiri melalui berbagai macam kegiatan hands-on sehingga membangun keterampilan dan keahlian anak. Prinsip-prinsip Montessori ini dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan anak. 

Berikan kesempatan bagi anak untuk memilih. Ketika anak memiliki opsi untuk dipilih, anak mulai belajar untuk menjadi mandiri. Anak belajar untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas keputusannya. Hal ini membantu anak merasa percaya diri dan mendorong rasa keberhargaan dirinya.

Libatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan ajarkan anak untuk melakukannya secara mandiri. Berikan anak tanggung jawab pekerjaan rumah tangga  yang sesuai dengan usianya, misalnya merapikan mainan setelah selesai atau membawa baju kotor ke keranjang baju. Agar anak dapat melakukan sebuah kegiatan secara mandiri dan ahli, pertama-tama, anak perlu mencoba melakukannya sendiri. Anak akan memiliki sebuah perasaan senang dan bangga tersendiri ketika ia berhasil melakukan sebuah tugas sendiri. Perasaan ini akan terus berkembang dan membangun rasa percaya diri anak, dan perlahan-lahan keahliannya pun akan terbentuk. Sebaliknya, ketika orang tua sering mengambil alih tugas keseharian anak alih-alih membiarkan anak melakukannya sendiri, anak akan merasa terbatasi dan muncullah perasaan cemas dan kebutuhan untuk selalu diawasi atau dibantu oleh orang lain.

Kegagalan adalah hal yang wajar. Keberhasilan dan kegagalan adalah hal yang lumrah di dalam sebuah proses menjadi ahli dalam melakukan suatu kegiatan secara mandiri. Oleh karenanya, izinkan anak untuk gagal tanpa merasa malu atau bersalah. Semangati anak untuk mencoba lagi, dan pujilah usaha yang anak berikan di dalam proses pembelajarannya. Lagi pula, salah satu life skill penting yang wajib dimiliki setiap orang adalah sikap tidak mudah menyerah. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline