Lihat ke Halaman Asli

Silvia Mega

Mahasiswa UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

KKN Untag Surabaya: Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos di Desa Bolo, Madiun

Diperbarui: 12 Januari 2023   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sampah merupakan limbah hasil aktivitas manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan hayati yang dapat diuraikan oleh mikroorgansime, seperti sisa makanan, sayuran, daun dan buah-buahan. 

Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan non hayati dan terurai dalam waktu yang relatif lama. Sampah organik banyak dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Jumlah sampah organik memiliki persentase tertinggi dibandingkan jenis sampah lainnya. 

Sampah organik memiliki kadar air tinggi sehingga mudah membusuk. Bau busuk dari sampah organik dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan wabah penyakit. Sedangkan penumpukan sampah dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor.

Sampah organik banyak dihasilkan di sekitar rumah warga Desa Bolo, Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Desa Bolo menjadi salah satu wilayah tujuan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat selama 12 hari pada tanggal 04-12 Januari 2023. 

Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat tersebut, Mahasiswa mewujudkan serangkaian program kerja  salah satunya yaitu bidang teknologi tepat guna. Mahasiswa membuat mesin pencacah sampah organik dan komposter untuk mengolah sampah menjadi pupuk kompos. 

Melalui kegiatan tersebut, Silvia Mega salah satu peserta KKN jurusan psikologi mengajak Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) warga Desa Bolo untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Dokpri

Sampah organik yang dikumpulkan berasal dari tanaman busuk yang jatuh ke tanah seperti daun-daun, ranting pohon, sisa potongan sayuran dan bumbu dapur. Sampah tersebut belum dimanfaatkan dan diolah oleh anggota kelompok tani di Desa Bolo. Sampah banyak terdapat di sekitar lingkungan rumah dan taman yang ada di Desa Bolo. 

Dalam upaya menanggulangi sampah tersebut, maka diperlukan tindakan pengolahan sampah, salah satunya dengan pembuatan pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari penguraian bahan organik oleh mikororganisme. Pupuk kompos organik merupakan pupuk ramah lingkungan yang memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan kesuburan tanah, sebagai pemantap agregat tanah, sumber hara untuk tanah dan tanaman serta dapat meningkatkan produktivitas lahan dalam jangka panjang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline