Apa sih yang ada di kepala Ketika mendengar kata politik? Caleg yang melakukan kampanye sana-sini? Anggota dewan yang terlelap saat rapat berlangsung? Atau seorang menteri yang melakukan tindak pidana korupsi?
Banyak kaum muda yang terjerumus akan persepsi negatif jika mendengar kata 'politik', apalagi jika diperhatikan politik negara kita yang berisi deretan berita panas dan menyesakkan dada. Padahal tanpa disadari remaja telah berpartisipasi di dunia politik sejak dini, seperti pemilihan ketua OSIS, pemilihan ketua kelas, atau bahkan penyampaian aspirasi dalam berorganisasi.
Lalu apa hubungan sosial dengan politik? Telah kita ketahui bersama bahwa dunia politik pasti langsung berkenaan dengan dunia sosial bermasyarakat. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain baik nyata maupun hanya imajinasi. Sedangkan politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat.
Dari definisi keduanya, kita akan menemukan kata 'masyarakat' yang berfungsi sebagai penghubung antara sosial dan politik. Masyarakat atau manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri, dan politik membutuhkan masyarakat sebagai pelakunya.
Menurut Ibu Ana Sanjaya selaku guru IPS SMP Negeri 9 Jember, "remaja harus mengetahui politik sejak dini karena politik tidak hanya memberi keuntungan dalam organisasi, namun juga dapat digunakan untuk mengembangkan bakat dan melatih tata cara berparlemen." Beranjak dari maknanya yang luas, politik sangatlah penting dipelajari remaja dalam rangka pendewasaan diri.
Banyak sekali keuntungan yang dapat dipetik jika mampu melibatkan diri dalam bidang politik, seperti: Pertama, membangun rasa tanggung jawab, karena politik berhubungan dengan suatu kekuasaan yang harus dipertanggung jawabkan. Kedua, merangsang daya pikir, karena di dalam berpolitik remaja dilatih untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Ketiga, membiasakan diri bersifat dewasa, karena dalam berpolitik kita diharuskan untuk mencari penyelesaian masalah yang bijak. Keempat, kepedulian, karena politik berhubungan langsung dengan orang banyak dan kepentingan umum, hal itu dapat melatih kepedulian kita terhadap orang lain.
Namun perlu diketahui pula bahwa terdapat dampak negatif berpolitik apabila dalam praktiknya remaja tidak dibimbing dengan bijak. Dampak negatif yang didapatkan seperti fitnah, caci maki, menjatuhkan teman dan lain-lain. Maka dari itu Pendidikan politik yang baik harus diajarkan dengan benar dan diterapkan dengan tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H