Indonesia Negara Tropis
Indonesia dikenal sebagai negara tropis, di mana sinar matahari sangat berpengaruh pada kehidupan. Sinar matahari memberikan efek yang menguntungkan Yaitu dapat mencegah atau mengobati gangguan pada tulang dengan cara mengaktifkan provitamin D3 yang terdapat pada epidermis kulit menjadi vitamin D3. Namun, paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek yang merugikan terutama terhadap kulit dikarenakan sinar ultraviolet (UV) yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan eritema dan pigmentasi kulit, percepatan penuaan kulit, bahkan dapat menimbulkan penyakit degeneratif hingga kanker. Untuk mencegah efek buruk paparan sinar matahari dapat dilakukan dengan cara menggunakan tabir surya. Senyawa ini digunakan untuk melindungi kesehatan kulit manusia dari pengaruh negatif sinar UV akibat radiasi sinar matahari. Tabir surya adalah bentuk sediaan yang didalamnya mengandung zat yang mampu menyerap atau memantulkan radiasi UV sehingga mengurangi energi radiasi yang terperitasi ke kulit.
Tabir Surya Dari Daun Kemangi
Sebagian besar bahan-bahan untuk tabir surya merupakan bahan sintetis yang kurang baik untuk kulit yaitu dapat menyebabkan kulit menjadi lebih coklat dan lebih banyak menyerap sinar UV dan fotosensitivitas. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian untuk mencari senyawa aktif yang berasal dari alam yang dapat berguna sebagai bahan tabir surya salah satunya yaitu dengan memanfaatkan daun kemangi sebagai tumbuhan yang diharapkan dapat berpotensi sebagai formulasi tabir surya. Kemangi mengandung tanin yang merupakan senyawa polifenol yang dapat melawan radiasi UltraViolet. kemangi juga mengandung banyak senyawa flavonoid yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan. antioksidan memiliki kemampuan melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas paparan sinar ultraviolet dan mengurangi resiko kanker kulit serta penuaan dini. Sediaan krim umumnya berfungsi sebagai pembawa pada obat topikal, sebagai pelunak dan pelindung kulit basis yang biasa digunakan. Pada sediaan krim adalah basis finishing cream dan kolk cream dipilihnya basis finishing cream dengan tujuan memberikan rasa nyaman saat penggunaan karena kelebihannya yang mudah diratakan dan tidak terasa lengket.
A.Metode Kerja
1.Persiapan Ekstraksi Kemangi
Daun kemangi dicuci bersi, ditiriskan, lalu diangin anginkan selama 3 hari tanpa terkena cahaya matahari langsung. Daun kemangi kering lalu dihaluskan menggunakan blender untuk mendapat bubuk daun kemangi. Bubuk daun kemangi lalu disaring menggunakan ayakan mesh no 80.
2.Proses Ekstraksi Bubuk Daun Kemangi
Dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol teknis. 500 gram bubuk daun kemangi direndam dalam etanol sampai 5 liter, kemudian diaduk selama 4 jam. Campuran lalu didiamkan selama 24 jam sampai didapat endapan ekstrak daun kemangi. Endapan lalu disaring menggunakan Buchner dan dipisahkan dari pelarutnya menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50 derajat selsius. Ekstrak kemudian dioven pada suhu 50 derajat selsius hingga diperoleh ektrak kental.
3.Uji Senyawa Tanin
Ditimbang 300 Gram ekstrak kental daun kemangi lalu ditambahkan 10 ml aquadest panas, diaduk dan dibiarkan sampai suhu ruang. Tambahkan 3 tetes NaCl 10%, diaduk lalu disaring. Filtrat lalu dibagi menjadi 2 bagian dan disebut sebagai Larutan A dan Larutan B. Larutan A digunakan sebagai blanko, Laturan B ditetesi larutan FeCl3, kemudian diamati perubahan warna. Ektrak kemangi menunjukkan warna hijau kehitaman yang menunjukkan adanya kandungan tanin.
4.Pembuatan Krim Ekstrak Daun Kemangi
4.1. Formula Vanishing Cream
4.2. Formula Krim Ekstrak Daun Kemangi
4.3. Cara Pembuatan
A. Pembuatan vanishing cream
a) Campurkan semua fase minyak (asam stearate, cera alba, Vaseline album, span 20 dan nipasol menjadi satu pada suhu 70 derajat selsius sampai mencair
b) Campurkan semua fase air (TEA, nipagin, tween 80, gliserin dengan aquadest) dalam beakerglass kemudian dipanaskan sampai suhu 75 derajat selsius.
c) Fase air dimasukkan ke dalam fase minyak kemudian diaduk konstan di mortar panas sampai terbentuk masa krim yang baik.
d) Masukkan ekstrak daun kemangi yang telah ditimbang sesuai kebutuhan tiap formula ke dalam basis vanishing cream yang telah terbentuk.
5.Uji Aktifitas Sun Protection Factor (SPF) Ekstrak Daun Kemangi
Ditimbang 50 mg ektrak kental daun kemangi dan dilarutkan dengan etanol 96% dalam labu ukur sampai 10 ml atau sampai diperoleh konsentrasi 5000 ppm. Larutan tersebut kemudian diencerkan sampai konsentrasi 20 ppm. Larutan konsentrasi 20 ppm lalu diukur serapannya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm dengan perubahan 5 nm setiap kali pengamatan. Nilai serapan ekstrak daun kemangi dikalikan EE x 1 untuk masing-masing interval. Hasil perkalian yang diperoleh kemudian dikalikan dengan factor koreksi dan didapatlah nilai SPF ekstrak daun kemangi.
6.Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Vanishing Cream Sebagai Kotrol Negatif
Ditimbang 5 gram basis vanishing cream kemudian dilarutkan dalam etanol 96% dalam labu ukur sampai 25 ml (200.000 ppm). Larutan tersebut kemudian diencerkan sampai 1000 ppm. Larutan 1000 ppm kemudian diukur serapannya dengan alat spectrofotometrai UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm dengan perubahan 5 nm setiap kali pengamatan. Nilai serapan vanishing krim kemudian dikalikan EE x 1 untuk masing-masing interval. Hasil perkalian yang diperoleh kemudian dikalikan dengan factor koreksi dan didapatlah nilai SPF vanishing krim sebagain kontrol negatif.