Puisi Pengagum mimpi karya Nanda Eka Adi Putra
Akulah pengagum di balik tabir rahasia senyum kharismamu
Merekat erat di benak malamku
Menghantarkan hasratku ke tepi bahagia
Merajut sejuta impian bersama mimpimu
Aku masih didalam malamku
Melukis senyum manismu didalam tidurku
Dan bermimpi tentang indah hari-hariku
Bersamamu...
Analis pendekatan pragmatik dalam puisi pengagum mimpi karya Nanda Eka Adi Putra
Akulah pengagum di balik tabir rahasia senyum karismamu
Larik puisi terebut merupakan larik puisi yang terdapat pada bait pertama puisi karya Nanda Eka Adi Putra yang berjudul pengagum mimpi. Dalam larik tersebut menggambarkan tentang kekaguman seseorang terhadap orang yang dianggapnya istimewa, yang tak diungkapkan secara langsung kepada orangnya. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan diksi tabir rahasia yang berarti penyekat , rahasia, sesuatu yang tidak diungkapkan.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang terampaikan dari larik tersebut kepada pembacanya adalah bahwa dalam kita mengagumi seeorang, kita tak selamanya harus mengungkapkannya secara langsung kepada orangnya. Bahkan kadangkala ada saat dimana kita memang tidak bisa mengungkapkannya dan hanya menyimpannya sendiri demi sebuah kebaikan bagi semuanya. jangan takut mengagumi seseorang hanya karna kita tidak bia mengungkapkannya, karena mengagumi seseorang adalah hak bagi setiap orang itu sendiri.
Merajut sejuta impian bersama mimpimu
Larik puisi tersebut pun terdapat pada bait petama puisi pada baris keempat. Larik tersebut menggambarkan bahwa sang tokoh mempunyai banyak impian, angan dan harapan bersama dengan seorang yang dikasihinya. Melalui pendekatan ini pesan, dan manfaat yang tersampaikan kepada pembaca adalah setiap orang juga harus mempunyai mimpi. Jangan takut bermimpi meskipun kita tidak tau bahwa akankah mimpi itu dapat menjadi kenyataan. Kebanyakan orang berkata jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti jatuhnya sakit tapi yang benar ialah lemparkan jutaan mimpimu lebih tinggi lagi, karena saat mimpi tersebut dapat hadir dalam pikiran Anda, maka sebenarnya ia memiliki ruang yang masuk akal untuk diwujudkan. Jadi intinya kita dihimbau untuk jangan pernah takut bermimpi.
PUISI Aku karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorangkan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri