Lihat ke Halaman Asli

Peran Bioteknologi dalam Pembuatan Vaksin

Diperbarui: 24 November 2018   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti (bakteri, fungi,virus,dan lain-lain)  maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Vaksin adalah suatu zat yang merupakan merupakan suatu bentuk produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan. Vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibody atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit .

Sejarah bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern

Penggunaan sistem biologi memenuhi kebutuhan manusia mungkin dimulai pada 6000 sebelum masehi ketika bangsa sumeria dan babilonia memfermentasikan semacam bir.

Dimulai dengan fermentasi penggunaan proses biologi kemudian banyak perubahan selama berabad-abad. Tetapi revolusi terbesar sampai saat ini dimulai pada tahun 1970-an , dan 1980-an ketika produk interaksi antara ilmu pengetahuan dan teknologi muncul lebih luas. Hubungan ini mendapat nama bioteknologi fermentasi, produksi, antibiotik, roti, dan bir termasuk dalam bioteknologi tradisional, sedangkan, teknik yang berhubungan kultur sel, fusi, bioproses,rekayasa genetika dll. Diberi nama sebagai bioteknologi modern.

Sejarah vaksin

Pada tahun  1067, kurang  lebih dari sepuluh juta penduduk dunia terserang penyakit cacar dan penyakit ini bersifat endemic untuk 30 negara. Sekarang penyakit cacar dapat di sembuhkan dan dapat dicegah melalui program vaksinisasi masal melalui organisasi kesehatan dunia  World Health Organization (WHO) . keberhasilan ini merupakan salah satu keuntungan yang di peroleh dari pengembangan vaksin yang efektif untuk melawan cacar ,program vaksinisasi berhasil juga untuk membebaskan dunia dari serangan penyakit cacar ,program vaksin ini juga dilakukan untuk memerangi penyakit gila anjing, difteri, tetanus, batuk kering, dan radang sumsum tulang belakang, serta mampu mencegah penyakit radang selaput otak, radang paru-paru , dan tumberkolosis.

Metode baku pembuatan vaksin

Metode baku pembuatan vaksin adalah mengembangkan virus dengan hewan yang cocok, mungkin, lebih baik dalam sel yang di perbanyak dalam laboratorium. Virus kemudian dikumpulkan untuk dimatikan atau di perlemah, sebelum di suntikan kedalam tubuh manusia. Sebagai tanggapan terhadap para " pengacu " ini, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang akan menyerang mereka. Ini membutuhkan  waktu, tetapi karena virus dalam keadaan tidak membahayakan, kelambatan waktu  ini tidakan menimbulkan masalah. Virus yang sudah mati atau lemah juga tidak akan menimbulkan kerusaka, sedangkan selama kekebalan sistem itu  semakin meningkat kekuatannya. Jika kemudian virus sejenis yang masih hidup dan betul-betul masih aktif, dapat masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh telah siap untuk mengeluar virus tersebut.

Jenis -- jenis vaksin

  • Vaksin polio
  • Vaksin campak
  • Vaksin flubio
  • Vaksin hepatitis B
  • Vaksin ventabio
  • Vaksin BCG
  • Vaksin jerap TD
  • Vaksin jerao DT
  • Vaksin TT
  • Vaksin DTP
  • Vaksin DTP-HB

Referensi : Juanengsih, nengsih. 2013. Bioteknologi. Jakarta: Uin jakarta press

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline