Tadi pagi waktu siaran ada yang menyoroti masalah di Jakarta yang katanya mau ada kebijakan baru kalau pengendara roda dua dilarang melintasi jalan-jalan protokol. Lalu, ada masyarakat yang bilang, bagaimana kalau di Malang diberlakukan hal yang sama, tapi untuk roda empat. Mmmm... sekilas ide bagus. Namun, benarkah masyarakat sudah siap meninggalkan roda empatnya di dalam garasi atau dibiarkan tetap terpajang rapi dalam showroom? Karena bisa jadi kalau di Malang roda empat tidak boleh melalui jalan protokol, mau lewat jalan mana? Mau jalanan Malang semakin macet dan menyerupai Jakarta? Wah, ya jangan lah... Alhasil, masyarakat harus rela tidak membeli mobil baru atau membiarkannya mangkrak di rumah.
Seru sepertinya kalau roda empat mulai tidak memadati Kota Malang. Karena apa? Saya, wisatawan asing, orang-orang tua, dan orang-orang yang benar-benar CINTA dengan Malang sangat nyaman dengan kota yang sejuk ini. Wilayah yang tepat untuk dijadikan hunian bersama keluarga. Sangat disayangkan jika suatu saat menjadi kota yang juga padat layaknya Surabaya atau lebih parahnya Jakarta. Bukan padat dengan kreatifitas, profesional-profesional di bidangnya, maupun kehidupan alamiah yang bisa menunjang eksistensi Malang sebagai Kota IJO ROYO-ROYO !! (btw, istilah ini apa masih berlaku ya???)
Tapi yang jelas, saya selaku warga Malang yang sangat mencintai Bumi Arema ini, hanya bisa berharap dan berdoa entah itu roda empat ataupun roda dua, proporsional dengan jumlah penduduk dan kapasitas jalanan Malang. Mmmm... tidak hanya berdoa dan berharap deh... Saya juga sedikit demi sedikit mau berubah demi Malang yang akan selalu IJO ROYO-ROYO, penuh BUNGA, GUDANGNYA PARA SENIMAN, DINGIN, dan selalu NYAMAN untuk ditinggali... Ingat, kendaraan-kendaraan itu semakin membunuh kita perlahan.
Bagaimana dengan Anda???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H