Konservasi sungai brantas yang dilakukan oleh DLH Kabupaten Blitar merupakan salah satu program pemerintah guna mengendalikan pencemaran air sungai dan meningkatkan kualitas air.
Melalui program ini pemerintah berharap munculnya inovasi dalam pengembang program konservasi ini,sehingga memberikan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan sungai brantas sebaik mungkin untuk kelangsungan hidup mereka sendiri.
Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar ini. Sungai brantas yang panjangnya melewati Kecamatan Binangun berpotensi untuk dijadikan tempat wisata dan juga sebagai tempat konservasi ikan bader.
Ikan badher yang mulai terancam keberadaannya akbat aktivitas pariwisata dan run off limbah. Terkadang pengelola tidak tahu akan pentingnya monitoring kualitas air dan mutu air bagi pertumbuhan ikan badher.
Dahulu banyak masyarakat yang menggunakan potas untuk menangkap ikan badher agar mendapatkan banyak dalam skali tangkap. Lambat laun sekelompok masyarakat menyadari bahwa kegitan itu mendapatkan keuntungan jangka pendek dan dapat membahayan ekosistem sungai yang lain.
Kemudian mereka membentuk kelompok masyarakat (Pokmaswas) Fajar Bengawan yang memilik tugas untuk memberi pakan ikan badher dengan nasi-nasi sisa rumah tangga .
Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Fajar Bengawan yang berhasil mengelola sungai sebagai konservasi ikan badher. Konservasi ini dengan memperhatikan keasrian sungai dari polutan yang ada.
Spesies ikan badher yang mereka konservasi adalah ikan bader sirip merah. Setelah dua tahun proses ini mebuhakan hasil, ikan badher mulai tampak ke permukaan ketika diberi pellet. Hingga akhirnya peminat ikan badher ini meluas hingga Kabupaten Blitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H