Lihat ke Halaman Asli

Silvia Dewi Rahmawati

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jadilah "Sang Pemimpi", Ulasan Novel Karya Andrea Hirata

Diperbarui: 25 Oktober 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sang Pemimpi merupakan sebuah novel yang diterbitkan tahun 2006 karya Andrea Hirata dari tetralogi Laskar Pelangi. Novel inspiratif ini sama bagusnya dengan novel-novel Andrea Hirata yang sebelumnya. Novel ini menceritakan kisah hidup tiga anak desa bernama Ikal, Arai, dan Jimbron di kawasan Timah Belitung.

Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata merupakan kisah anak-anak Melayu yang hidup di bawah garis kemiskinan yang membuktikan bahwa cita-cita yang tinggi bisa diraih. Jika kita membandingkan dengan realitas kehidupan anak-anak saat ini, terlihat sangat berbeda. Terlalu banyak anak zaman sekarang yang menganggap pendidikan itu sepele. Mereka percaya bahwa pendidikan membutuhkan lebih banyak waktu dan membawa lebih sedikit uang serta lebih memilih untuk bekerja dan berhenti sekolah. Namun dalam novel ini, Andrea Hirata mengajarkan kepada pembaca bahwa pendidikan itu sangat penting.

Kisah novel ini juga menceritakan tentang persahabatan dan perjuangan dalam menghadapi kesulitan hidup. Selain keterbatasan finansial, mereka berkemauan dan bekerja keras untuk mengejar mimpi-mimpi nya. Impian dan semangat adalah dua kata utama dari novel ini yang mendorong tiga anak tersebut untuk bertahan dalam menghadapi kehidupan yang begitu sulit.

Alur cerita dan gaya bahasa yang dibawakan juga dikemas dengan sangat rapi dari awal hingga akhir. Dilihat dari unsur intrinsik pada novel ini hampir sempurna karena dalam setiap kasus, Andrea dengan jelas menggambarkan sifat dan deskripsi masing-masing karakter yang sangat kuat sehingga pembaca dapat dengan mudah menafsirkan arah cerita. Novel ini kaya akan bahasa dan keteraturan bahasa Indonesia. Bahasanya yang dipakai sangat menarik dengan berbagai macam bahasa dan imajinasi yang luas.

Novel ini juga menyajikan pesan moral yang kuat. Impian, harapan, usaha dan doa akan bergandengan tangan dengan hasil yang memuaskan. Banyak tokoh inspiratif dalam novel ini, seperti Arai yang selalu memupuk mimpinya, Ikaru yang setia pada sahabatnya, dan Jimbron yang perhatian kepada semua orang.

Dalam novelnya, Andrea Hirata mengajarkan kita pentingnya berusaha untuk memperluas pengetahuan kita meskipun keadaan dan keterbatasan. Sebuah perjuangan untuk membangun apa yang kita impikan. Dengan mimpi yang membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ia juga mencoba memberikan perspektif yang berbeda tentang kebahagiaan, cara hidup, dan takdir.

Selain menggambarkan kekuatan mimpi, Andrea juga menggambarkan kebijaksanaan seorang ayah yang begitu hebat dalam novel ini. Pengorbanan dan integritas seorang ayah dalam mendukung mimpi anaknya di tengah keterbatasan hidup membuat Ikal dan Arai memiliki semangat yang kuat untuk mewujudkan mimpinya. Dari sini cerita berkembang menjadi cerita yang mengharukan. Ketekunan sang ayah dan kasih sayang anak yang luar biasa untuknya menjadikan buku ini sebagai bacaan yang sangat bermoral.

Sebuah penghargaan untuk Andrea Hirata yang telah menciptakan sebuah karya yang luar biasa. Tidak hanya membuat pembaca untuk membangun mimpinya kembali, tetapi juga dapat meningkatkan rasa hormat dan saling mencintai kita kepada orang tua dalam situasi apapun. Pembaca juga diajak untuk memahami pentingnya memiliki tekad dan keberanian untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline