Lihat ke Halaman Asli

Silvia NurAzizah

How's life?

Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer

Diperbarui: 31 Oktober 2021   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemic Covid-19 yang belum berakhir memaksa masyarakat untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru sebagai salah satu langkah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru merupakan tindakan menerapkan tatanan hidup baru untuk menjaga produktifitas selama pademi covid-19 dengan menerapkan pencegahan penularan Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru dilakukan dengan menggunakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan menggunakan air mengalir atau sabun, menjaga jarak minimal 1 meter dan menghindari kerumunan.

Kasus positif Covid-19 yang mulai mereda, membuat  aktivitas di beberapa tempat umum sudah dilakukan kembali dengan menerapkan protocol kesehatan, namun tidak semua tempat umum menyediakan tempat untuk mencuci tangan yang memadai. Sehingga membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer merupakan langkah yang sangat efektif dan efisien untuk dilakukan. Selain itu, kesadaran diri masyarakat yang rendah semakin memperparah rendahnya penerapan kebiasaan baru terutama dalam hal mencuci tangan.

Kamis (14/10/2021) pukul 12.00-13.00 WIB mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Angkatan 77 UIN Walisongo Semarang mengadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer di Student Forest Garden Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Walisongo Semarang bersama 15 mahasiwa UIN Walisongo Semarang dari berbagai jurusan dengan mematuhi protocol kesehatan.

Eka Dini selaku penanggungjawab pelatihan pembuatan hand sanitizer mengatakan bahwa pelatihan tersebut dilakukan guna mengedukasi masyarakat khususunya mahasiswa dalam menerapkan kebiasaan baru terutama dalam pentingnya menjaga kebersihan tangan di saat krisis kesehatan di seperti saat ini. Apalagi saat ini kampus UIN Walisongo sudah menerapkan pebelajaran tatap muka, sehingga sosialisasi mengenai adaptasi kebiasaan baru penting untuk dilakukan.

Hand sanitizer merupakan cairan antiseptic yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman atau mikroorganisme pada tangan yang efektif dan efisien digunakan sebagai pengganti sabun.

Hand sanitizer dibuat dari bahan-bahan yang dimudah ditemukan di sekitar lingkungan. Bahan pembuatan hand sanitizer dapat didapatkan di lingkungan atau toko kimia. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan hand sanitizer pada pelatihan ini mengacu pada standar WHO, yaitu etanol, gliserol, hidrogen peroksida, dan air suling/ aquades. Selain itu, juga ditambahkan aloe vera dan essensial oil.

Kegiatan pelatihan pembuatan sanitizer ini menghasilkan 20 botol hand sanitizer dan akan dibagikan ke pengunjung pasar Karangayu Semarang bersamaan dengan pembagian masker gratis, sebagai salah satu sosialisasi adaptasi kebiasaan baru pada masyarakat. 

Dokpri

Pembuatan hand sanitizer ini disambut baik oleh mahasiswa UIN Wallisongo. Menurut Hanum, salah satu mahasiswa UIN Walisongo yang menjadi peserta pelatihan, “Saya sangat senang mengikuti pelatihan pembuatan hand sanitizer ini, pengetahuan saya mengenai pembuatan hand sanitizer bertambah. Mengingat hand sanitizer merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan sekali saat ini, dengan adanya sosialisasi seperti ini masyarakat dapat membuat hand sanitizer dengan mudah”. 

Penulis : Silvia Nur Azizah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline