Lihat ke Halaman Asli

Silvia Nur Fadhilah

Seorang Mahasiswa

Bagaimana Peran Kesehatan Masyarakat di Era Sekarang Ini?

Diperbarui: 5 Desember 2020   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tenaga Kesmas merupakan bagian dari sumber daya manusia yang sangat penting peranannya dalam pembangunan kesehatan pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat merupakan upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan, melalui kesadaran yang leih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
1.      Pelayanan Promotif
Untuk meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, diperlukan program penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang berjenjang dan berkesinambungan, sehingga tercapai tingkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Program promotif membutuhkan tenaga-tenaga Kesmas yang handal, terutama yang mempunyai spesialisasi dalam penyuluhan dan pendidikan.
2.      Pelayanan Preventif
Untuk menjamin terselenggaranya pelayanan ini, diperlukan para tenaga Kesmas yang memahami epidemiologi penyakit, cara-cara dan metode pencegahan, serta pengendalian penyakit. Program ini merupakan salah satu lahan bagi tenaga Kesmas dalam pembangunan kesehatan. Keterlibatan Kesmas dibidang preventif dan pengendalian, memerlukan penguasaan teknik-teknik lingkungan dan pemberantasan penyakit. Tenaga Kesmas juga dapat berperan dicbidang kuratif kalau yang bersangkutan mau dan mampu belajar, serta meningkatkan kemampuannya di bidang tersebut.

Secara substansi dan kerja, seorang SKM akan sangat berbeda dengan dokter yang lebih bekerja pada bagian kuratif (pengobatan) di dunia kesehatan. Sedangkan seorang perawat bekerja damal bidang rehabilitatif yaitu penyembuhan. Saat ini sarjana kesehatan masyarakat sangat banyak dibutuhkan setelah disadari bahwa dari seluruh masyarakat. jumlah orang sakit hanya sekitar 15-20%. Sisanya sekitar 85-80% lagi merupakan orang sehat, yang jika tidak dijaga kesehatannya akan sakit juga. Jadi SKM harus mampu mengajak masyarakat 85-80% tadi untuk menjaga kesehatannya, terutama kesehatan Ibu dan Bayi, yang dimulai dengan personal higiene nya terlebih dahulu. kemudian menyehatkan sekitarnya sehingga meminimalisir penularan penyakit dan kejadian penyakit. Jadi sekali lagi. SKM itu berbeda dengan dokter dan perawat.

Silvia Nur Fadhilah 

Nim 2130020012

Kelas A Kesmas 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline