Silvi Indah Pertiwi / Akuntansi Manajemen / Purwanti., S.Pd., MM / Universitas Pelita Bangsa
Full Costing Dan Variabel Costing
Pada dasarnya, Full Costing dan biaya variabel adalah metode yang berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi (HPP). Metode biaya penuh menggabungkan semua biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang menunjukkan bahwa metode ini tidak membedakan antara biaya produksi variabel dan tetap karena mereka dimasukkan ke dalam harga pokok produksi.
Oleh karena itu, biaya produksi tetap tersebut tetap melekat pada barang yang belum terjual. Dengan demikian, biaya tersebut tidak akan mempengaruhi kelangsungan bisnis atau periode biaya. Namun, metode biaya variabel ini hanya memasukkan biaya yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Untuk biaya produksi tetap sendiri, periode biaya dianggap sebagai biaya, sehingga tidak ada biaya tetap yang belum dibebankan selama periode tersebut.
Supaya Lebih Jelas apa saja yang membedakan kedua nya mari kita simak materi keduanya.
- Full Costing
Full costing adalah metode akuntansi yang digunakan untuk mengukur total biaya dari tahap awal hingga akhir dalam produksi suatu produk atau penyediaan layanan. Ibaratnya, full costing seperti alat hitung biaya dalam bisnis. Sehingga kamu bisa mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan dari awal sampai akhir untuk membuat sebuah produk atau layanan.
Full costing juga dikenal sebagai “biaya penuh” atau “absorption costing,” metode ini bisa dikatakan sebuah keharusan dalam sebagian besar metodologi akuntansi umum, termasuk Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum, Standar Pelaporan Keuangan Internasional, dan standar pelaporan untuk keperluan pajak penghasilan.Harga Pokok Produksi :
Biaya bahan baku Rp. xxx.xxx
Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx
Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx.xxx