Lihat ke Halaman Asli

silvester rikobika

kulo niki arek golek urip

Profesi yang Semakin Tersingkirkan

Diperbarui: 22 Maret 2019   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pria kelahiran 40 tahun silam itu bernama Noto, merupakan ayah dari tiga orang anak hasil penikahan dengan istrinya bernama Handayani. Ia berprofesi  sebagai tukang becak  di Jalan bangau  sejak 10  tahun yang lalu. "Saya bekerja sebagai tukang becak di sini sekitar 10 tahun yang lalu " ucapnya sambil tersenyum.

Di kawasan bangau  sendiri banyak anak-anak sekolah yang sedang melakukan aktivitasnya, Hal tersebut sangat berarti bagi bapak Noto  karena memunculkan 'lahan kerja' bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap seperti halnya Pak noto. Keramaian lalu-lintas kawasan bangau memang tak terbantahkan lagi, dengan kompeks bangau sendiri sebagai pusat kota dan daerah pendidikan.

Menurut Pak Noto(21/03/2019), per harinya beliau dapat penghasilan sekitar 30 hingga 80 ribu rupiah, cukup tidaknya penghasilan tersebut ia terima dengan lapang dada. "Setiap hari paling saya dapat 30 rebu kalau lagi sepi, kalau lagi rame saya bisa mendapatkan uang sekitar 80 rebu. Penghasilan berapa pun saya mah terima-terima aja, yang penting masih bisa makanujarnya dengan logat bahasa palembang yang kental.

Di era sekarang dengan daya persaingan yang tinggi, Pak Noto  tidak memiliki pilihan pekerjaan lain. Pendidikan terakhirnya yang tidak sampai tamat sekolah dasar membuatnya sulit mencari pekerjaan. Walau dengan penghasilan yang sangat pas-pasan ia tetap bertahan dalam pekerjaannya. Dan dengan munculnya ''ojol'' ojek online yang sedang marak-maraknya ini bapak Noto merasa dirugikan karena banyak pelanggan anak-anak sekolah yang berpindah ke ojek online dan sekarang hanya orang-orang tua yang bersedia untuk naik becak ini dan hal ini berpengaruh pada penghasilan juga'' biasanya dulu mendapatkan penghasilan 80 ribu namun sekarang hanya mendapatkan 30 ribu " ujar pak Noto,

meskipun di sisi lain, ia juga masih mendapatkan penghasilan dari para pelanggan tetap, namun menurut Pak Noto, itu tidak sebanding dengan para palanggan ojek online "Sebenarnya saya tidak iri karena rezeki itu semua sudah ada yang ngatur'' cetusnya "sekarang ojek online  banyak banget mas, wajar aja pendapatan kami menurun" kata salah satu teman pak noto

Penduduk sekitar pun sangat menghargai  Pak Noto, karena ia juga sebagai orang perantauan yang sabar akan apa yang ia hadapi tentang kemajuan teknologi,"memang zaman telah berubah dan kita mau tak mau harus mengikuti alurnya " kata tukang ojek di dekat lahan parkir  Pak Noto. Hal tersebut memang benar adanya, sekitar 1000 pengemudi gojek yang ada di palembang. Selain itu pak jamal juga membantu masyarakat untuk membersihkan sampah di daerah tempat ia mangkal , Pak Noto juga begitu peduli terhadap keluarganya. Setiap ia pulang dari tugasnya, Pak Noto langsung memberikan penghasilannya kepada istrinya.

Selanjutnya ia menghampiri anaknya yang semuanya masih duduk di bangku sekolah. Pak Noto membagi-bagi pula penghasilannya kepada seluruh anaknya secara merata. Jasa seorang tukang becak sepertinya mungkin memang tidak akan pernah dianggap besar oleh orang lain. Namun baginya, semua yang dilakukan atas dasar ikhlas akan memiliki manfaat bagi orang lain. Tak mengenal hujan, atau bahkan di saat sakit pun ia akan berusaha bekerja semaksimal mungkin selama ia bisa melakukannya.

Istrinya yang setiap hari begitu mengandalkan penghasilan suaminya tersebut selalu memberikan dukungan yang maksimal baginya. "Istri dan anak saya adalah segalanya bagi saya. Mereka lah yang selama ini mendukukung saya dan menjadi tonggak semangat saya. Di jalanan orang tidak peduli akan kondisi saya. Saya bekerja untuk orang lain dan untuk membantu mereka agar datang  cepat waktu ".

Harapan Pak Noto, jika memang ada progam pemerintah tentang becak online maka ia akan bersedia untuk ikut gabung dan hal ini juga sebagai cara   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline