Lihat ke Halaman Asli

Silvana septi L

Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fenomena Culture Shock dan Stereotipe Pemain Bola Indonesia yang Berada di Spanyol

Diperbarui: 12 Januari 2023   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com

Silvana Septi Libriyanti (20210110400036)

Komunikasi Antar Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Manusia perlu berkomunikasi dengan orang lain untuk bertahan hidup. Adanya fungsi komunikasi mendorong manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Budaya dan komunikasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dimana masing-masing budaya memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Salah satu teori komunikasi lintas budaya yang dibahas dalam artikel ini adalah fenomena yang melibatkan culture shock dan stereotip.

Setiap individu memiliki tingkatan dan cara beradaptasi yang berbeda-beda dalam menghadapi culture shock yang dialami. Stereotip yang dialami oleh anggota pemain bola Indonesia tidak sampai mengarah ke diskriminatif. Club ini mengirimkan 13 pemain handal yang akan dimainkan di Spanyol dan berlatih kurang lebih 1 tahun, dan mereka disarankan untuk bisa berkomunikasi dengan baik, satu bulan sebelum keberangkatan, mereka belajar banyak mengenai bahasa serta kebudayaan yang ada di Spanyol.

Budaya dan komunikasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dimana masing-masing budaya memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Budaya secara keseluruhan sebagai cara hidup yang terus menerus terlihat melalui komunikasi dari generasi ke generasi. Dalam komunikasi apa pun, seseorang dipengaruhi oleh nilai-nilai, kepercayaan, organisasi sosial yang mereka ikuti, pemikiran mereka tentang dunia, persepsi mereka tentang diri mereka sendiri dan orang lain yang merupakan bagian dari budaya mereka.

Komunikasi adalah proses sosial dimana individu menggunakan simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan komunikasi individu tersebut. Apa yang muncul dari pesan yang disampaikan, culture shock adalah suatu proses dimana seseorang menjadi frustasi atau tidak nyaman di lingkungan barunya, yang mungkin disebabkan oleh perbedaan antara dua orang atau dua budaya. Culture shock biasanya dapat dialami oleh seseorang yang baru saja pindah ke lingkungan baru, sehingga harus beradaptasi. 

Pada saat yang sama, stereotip adalah salah satu nilai yang dapat menyebabkan penilaian yang menyesatkan, sewenang-wenang, atau tidak berdasar. Stereotip adalah citra kelompok berdasarkan prasangka subyektif yang dapat menimbulkan hambatan dalam komunikasi antar budaya karena perbedaan budaya.

Culture shock yang mereka alami selama di Spanyol seperti pakaian yang sangat terbuka untuk usia sebaya mereka, kurang ramah dan kurangnya interaksi sosial antar tetangga, beradaptasi dengan musim. Sedangkan untuk Stereotip yang mereka alami yaitu hal -- hal yang di Indonesia hanya dilakukan oleh orang dewasa dan di depat yang tertutup namun disana banyak dilakukan di tempat umum. 

Mereka harus dengan cepat untuk beradaptasi dengan lingkungan yang ada, karena bagaimana pun mereka akan tinggal dengan waktu yang cukup lama disana. Cara agar mereka mampu beradaptasi dengan baik adalah membiasakan diri dan membuka pikiran mereka untuk mencoba menerima dan memahami budaya disekelilingnya, dan tidak melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan disana, menjaga nama baik dan citra budaya Negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline