Lihat ke Halaman Asli

Silvanah Piwa

Mahasiswa UII YOGYAKARTA (Hubungan Internasional)

Pentingnya Menjaga Ekosistem Laut

Diperbarui: 28 September 2020   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: (kieraha.com)

Laut adalah bagian air asin terbesar yang menutupi 70% bagian permukaan bumi. Laut memiliki banyak peran penting bagi kehidupan manusia.

Laut terdiri dari tiga ekosistem utama sebagai berikut.

  1. Terumbu Karang yaitu suatu ekosistem yang bersimbiosis dengan kelompok hewan anggota filum Cnidaria yang dapat menghasilkan kerangka luar dari kalsium karbonat;
  2. Lamun yaitu satu satunya tumbuhan berbunga yang dapat hidup di perairan dangkal; dan
  3. Mangrove yaitu tanaman kayu yang tumbuh di permukaan antara daratan dan lautan garis lintang tropis dan sub-tropis.

Ketiga ekosistem di atas memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Jika salah satu dari ekosistem ini rusak, bisa berdampak buruk bagi ekosistem lainnya. Misalnya terjadi penebangan mangrove sehingga ekosistem mangrove tidak dapat menahan suatu sedimen, maka sedimen ini akan menuju lamun, lalu ke terumbu karang. Kemudian sedimen akan menutup polip terumbu karang yang mengakibatkan hilangnya warna terumbu karang.

Ekosistem laut memiliki peran besar, baik bagi organisme laut dan manusia. Peran ekosistem laut bagi organisme laut yaitu sebagai tempat mencari makan, tempat memijah, dan tempat tinggal/berlindung. Peran ekosistem laut bagi manusia yaitu penahan gelombang, spot wisata, tonggak pertahanan pangan, penyerap karbon, pengembangan daerah dan sumber daya manusia, serta penghasil oksigen terbesar di Bumi.

Namun sayangnya saat ini ekosistem laut kita menghadapi banyak masalah, antara lain yaitu pemanfaatan berlebih, pembuangan limbah, aktivitas pertambangan atau perminyakan, sampah, penebangan hutan mangrove, dan penangkapan destruktif.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, tentunya perlu dilakukan suatu tindakan yang dibagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut.

  1. Belajar
    Belajar mengenali lingkungan sangat penting karena kita perlu mengetahui alasan pentingnya menjaga lingkungan. Di sisi lain, belajar juga membuka wawasan terhadap apa yang tengah terjadi dan peranan kita. Beberapa topik pembelajaran yang perlu dipelajari jika ingin menjaga laut antara lain : laut dan ekosistem, masalah yang terjadi, sumbernya, serta solusi yang diperlukan.
  2. Melakukan
    Selain belajar, melakukan aksi juga tak kalah penting. Aksi yang bisa dilakukan yaitu menggunakan prinsip 5R : refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang), dan rot (untuk sampah organik menggunakan mikroba). Tips recycling bervariasi, mulai dari pemanfaatan botol minuman sebagai pot, kaleng sebagai tempat menaruh peralatan menulis, botol kaca sebagai tempat overnight oatmeal, dan kain katun menjadi tas. Sementara untuk rot, tak hanya dengan membuat kompos, tetapi juga bisa dengan mengubah sampah organik menjadi kaldu sayuran, takakura (pengolahan sampah organik dengan aerob), ecoenzyme (fermentasi kulit buah yang memiliki aroma yang kuat), dan biopori (memanfaatkan lubang dan rongga di dalam tanah untuk sampah).
  3. Kolaborasi                                                                Lakukan kolaborasi dengan keluarga dan teman-teman. Lihat daerah sekitar yang kira-kira membutuhkan bantuan. Jika belum ada komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, akan sangat baik bila kita bisa menjadi orang pertama yang menciptakan.

Jadi teman- teman,teruslah melakukan kebaikan bagi lingkungan kita. it's never too late to change and you never too late to lead and make a change.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline