Lihat ke Halaman Asli

Silvanah Piwa

Mahasiswa UII YOGYAKARTA (Hubungan Internasional)

Cara Mudah Mengurangi Jejak Karbon

Diperbarui: 30 September 2020   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Gambar: hellosehat.com)

Awal ketika Saya mulai tertarik untuk peduli lingkungan dikarenakan saat berbelanja Saya merasa terganggu dengan banyaknya sampah plastik yang dihasilkan dari barang belanjaan. 

Kemudian, berlanjut untuk hidup lebih peduli lagi pada lingkungan. Terlebih lagi mengenai permasalahan jejak karbon yang sering menjadi perbincangan karena sangat berdampak pada bumi. Jejak karbon dan emisi erat kaitannya dengan kegiatan-kegiatan di bumi.

Jejak karbon dapat membentuk gas rumah kaca, akibatnya gas karbon di lapisan bumi tak bisa keluar. Suhu bumi jangan sampai mengalami kenaikan sampai 1,5% karena bisa berdampak besar pada bumi, misalnya menyebabkan kenaikan air laut, es di kutub mencair, cuaca yang ekstrem, dsb. 

Jejak karbon paling banyak dihasilkan oleh transportasi sebanyak 28%, 27% generator elektrik, 22% dari industri, 10% dari agrikultur, 7%  komersial, dan 6% dari residensial.

Indonesia berada dalam urutan ke-4 penghasil gas emisi terbesar, emisi itu disebabkan karena penggundulan hutan, kebakaran lahan gambut, pembuatan energi dari bahan bakar fosil, dsb. Jejak karbon individu yaitu 45% transportasi, 27% makanan, 6% sampah, 7% listrik, 7% hiburan, dan 8% lainnnya. Rata-rata 1,8 -- 2,1 ton CO2 pertahun setiap orang.

Apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak boleh hanya diam, harus melakukan upaya untuk mengurangi jejak karbon. Seperti ;

Terbang dengan pesawat adalah kegiatan individu yang paling banyak menimbulkan jejak karbon. Kurangi perjalanan sebisa mungkin atau paling tidak imbangi jejak karbon dari perjalanan mu dengan membeli donasi karbon biru.

Lihat portofolio investasi kamu, kalau kamu punya reksadana atau saham, apakah kamu memiliki saham-saham perusahaan tambang atau penghasil bahan bakar fosil? Coba pertimbangkan untuk membeli dan mendukung perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.

Gunakan kendaraan umum sesering yang kamu bisa.

Mulai menabung untuk membeli perangkat panel surya di rumah.

Berhemat, hemat listrik, hemat air, hemat seluruh sumber daya alam yang kamu gunakan.

99% penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat ulah manusia dan 80%  lahan yang terbakar pada akhirnya menjadi kebun. Saat ini sudah ada konsep rumah minim karbon yang menggunakan solar panel, recycle material, composter, sumur resapan, rain water harvesting system, edible garden, serta graywater recycle system.

Semua kegiatan yang dilakukan pasti ada jejak karbonnya. Cara memulainya adalah dengan mengimbangi konten dengan konten berfaedah, konten yang berfaedah dapat meningkatkan kesadaran diri kita untuk mau peduli pada lingkungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline