Semarang - Universitas Diponegoro (Undip) berhasil mengukir prestasi pada kompetisi ilmiah nasional yang diadakan oleh DIKTI, yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2021.
Sebanyak 192 tim PKM Undip berhasil mendapatkan pendanaan dari proposal yang telah diajukan. Hal ini juga membuat Undip menduduki peringkat 5 besar peraih pendanaan terbanyak setelah UGM, ITS, IPB, dan UB.
Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) yang berhasil mendapatkan pendanaan adalah tim yang beranggotakan Silvana Nurulfauziyyah Indahsari (Biologi 2018), Yana Sopiana Nurfarizat (Teknik Kimia 2018), Rois Alfabana (Akuntansi 2018), M Rafly (Kedokteran 2018), dan Dina Luthfia Safitri (Biologi 2019).
Tim PKM-K ini berinovasi membuat plester luka kronis dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar, yaitu daun binahong dan kayu manis. Selanjutnya, produk plester ini diberi nama Kamabi yang merupakan singkatan dari kayu manis dan binahong.
Inovasi produk plester ini berawal dari pengamatan di lingkungan sekitar dimana daun binahong masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat serta banyaknya penderita luka kronis yang terkendala pada masalah perawatan luka akibat pandemi Covid-19.
Atas permasalahan tersebut, lima mahasiswa Undip berinovasi untuk membuat karya produk dengan judul "Plester Nanohydrogel Berbahan Dasar Daun Binahong dan Kayu Manis sebagai Upaya Penyembuhan Luka Kronis di Masa Pandemi Covid-19"
KAMABI mengandung ekstrak daun binahong dan kayu manis yang diformulasikan dengan teknologi nano menjadi nanohydrogel.
Daun binahong mengandung senyawa aktif saponin triterpenoid, flavonoid, dan minyak atsiri yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka serta berperan aktif dalam pembentukan kolagen. Selain itu, kandungan daun binahong ini juga bermanfaat sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
Adapun penambahan kayu manis ke dalam formula plester adalah karena kandungan kayu manis yang juga bermanfaat dalam penyembuhan luka. Kayu manis mengandung senyawa aktif sinamaldehid dan eugenol yang berperan sebagai antibakteri dan mempercepat regenerasi sel luka.
Daun binahong dan kayu manis yang kemudian diformulasikan menjadi nanohidrogel dinilai memiliki beberapa keuntungan.
Keuntungan sediaan nanohidrogel ini antara lain adalah memiliki sifat melembabkan dan menyejukkan serta memudahkan penetrasi senyawa aktif ke dalam kulit sehingga mempercepat penyembuhan luka.