Kediri-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kediri menggelar pelatihan Ecoprint yang disambut dengan antusias oleh ibu-ibu PKK di Desa Sumberejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, yang dilaksanakan pada hari Jumat (28/07).
Stania Hibatulloh selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut menjelaskan potensi alam Desa Sumberejo sangat melimpah, yang bisa mendukung pembuatan ecoprint.
"Pelatihan ecoprint ini merupakan salah satu program kerja kelompok kami, hal ini dikarenakan kami melihat di desa Sumberejo banyak tumbuhan liar yang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan ecoprint. Tujuan utama dari pelatihan ini yaitu sebagai upaya meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK desa Sumberejo yang diharapkan dapat menjadi peluang usaha dan menambah penghasilan" terangnya dalam sambutan pembukaan pelatihan Ecoprint, Jumat (28/07).
Pelatihan ini mengusung tema "Cipta Karya Cetha Alam" yang berarti pentingnya menciptakan karya seni dan kerajinan yang ramah lingkungan. Peserta pelatihan diharapkan dapat menggali inspirasi dari alam dan mengaplikasikan metode ecoprint untuk menciptakan karya seni yang unik dan berkelanjutan.
Proses pembuatan ecoprint dalam pelatihan ini dilakukan pada media tas berbahan kanvas serat alam. Tas tersebut disediakan oleh kelompok KKN, termasuk alat dan bahan lainnya seperti tumbuhan liar, tawas, plastik, dan pewarna. Sementara itu, ibu-ibu PKK yang mengikuti kegiatan pelatihan ecoprint hanya perlu membawa alat pemukul seperti palu dan atau ulekan. Adapun ragam jenis tumbuhan yang dapat digunakan dalam pembuatan ecoprint diantaranya, daun Lanang, daun Jati, daun Pepaya Jepang, daun Kenikir, daun Pakis, dan Paku-pakuan.
Sebelum memulai praktik pembuatan ecoprint, ibu-ibu PKK dibekali materi mengenai gambaran secara umum dari ecoprint tersebut. Materi ini disampaikan oleh mahasiswa KKN kelompok 30 IAIN Kediri, Rini Puspita Sari dan Khoirotun Khisan Al Mubarokah.
Dalam pelatihan ecoprint tersebut menerapkan teknik pounding atau pukul, yang mana sebelum melaksanakan praktek ibu-ibu PKK dijelaskan terlebih dahulu detail mengenai teknik pounding. Kemudian dipandu untuk merendam kain pada air tawas, agar dapat mengunci warna. Lalu proses pemukulan daun pada tas dilakukan sampai pigmen tumbuhan keluar maksimal. Setelah itu, memberikan variasi warna dengan menempelkan kain yang sudah diberi pewarna pada tas. Langkah terakhir yaitu proses fiksasi dengan merendam tas kanvas tersebut pada air tawas yang bertujuan untuk mengunci warna daun pada tas.
"Kami senang sekali dengan digelarnya pelatihan ecoprint ini, selain menambah kreatifitas kami juga dapat memanfaatkan hasil alam yang ada di desa Sumberejo ini." ujar Ibu sari sebagai salah satu kader PKK desa Sumberejo (28/07).