Lihat ke Halaman Asli

Optimalisasi Kualitas SDM Dalam Menghadapi Era Disrupsi

Diperbarui: 2 Januari 2025   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Penulis 1 : Silva Dila Nurdiyanti (silvadnur43@gmail.com)
Penulis 2 : Dr. H. Asep Qustolani., S.E., MM. (asepquinn@unma.ac.id) Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka.

            Kata “disrupsi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sesuatu yang tercabut dari akarnya. Disrupsi merupakan perubahan besar yang mengubah tatanan. Perubahan besar karena masyarakat mengubah aktivitas-aktivitas yang awalnya di dunia nyata ke arah aktivitas dunia maya (Tarigan, 2020). Era Disrupsi juga dapat didefinisikan sebagai munculnya teknologi baru yang mengubah cara dan berinteraksi. Perubahan ini telah menciptakan gelombang inovasi dalam interaksi sosial, dan memberikan dampak yang signifikan seperti menciptakan peluang baru dan tantangan bagi individu, organisasi dan masyarakat secara keseluruhan (Karsim et al., 2023).

            Era Disrupsi membawa perubahan besar dalam dunia bisnis dan industri. Teknologi yang berkembang pesat, perubahan perilaku konsumen, dan persaingan global memaksa perusahaan untuk beradaptasi dan terus berinovasi. Disrupsi menuntut pengembangan berkelanjutan pada sumber daya manusia agar perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan kompleks. Salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini dengan optimalisasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun keunggulan kompetitif dan memastikan kelangsungan hidup perusahaan.

Tantangan Era Disrupsi

Menurut Salsabila (2024) beberapa tantangan dari era disrupsi yaitu:

1. Perkembangan Teknologi 

Perkembangan teknologi yang cepat membuat siklus hidup produk semakin singkat, menuntut perusahaan untuk terus berinvestasi dalam riset dan pengembangan.

2. Persaingan Global dan Kompleksitas Pasar

Globalisasi membuka pasar baru namun juga meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan internasional. Perusahaan perlu memiliki keunggulan kompetitif dalam hal harga, kualitas dan pengembangan produk baru (inovasi).

3. Perubahan Perilaku Konsumen

Konsumen saat ini lebih cerdas, menuntut, dan mudah beralih ke merek lain. Perusahaan harus memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline