Kelompok 94
KKN UMD UNEJ
Dr. Esti Utarti S.P., M.Si.
Desa Sukowiryo, 1 Agustus 2023-Limbah tahu termasuk sampah organik yang kerap terbuang begitu saja dan tidak termanfaatkan. Limbah yang terbuang dan tidak termanfaatkan ini, dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang berguna bagi pertanian dan lingkungan. Di Desa Sukowiryo, terdapat rumah produksi tahu yang juga menghasilkan limbah yang tidak dimanfaatkan serta mencemari saluran air yang ada. Hal ini dimanfaatkan oleh mahasiswa KKN UMD Unej 94 sebagai pupuk organik cair.
Pembuatan pupuk organik cair dari limbah tahu diawali dengan pengumpulan informasi mengenai proses pembuatan pupuk. Setelah mendapatkan informasi, eksperimen dimulai. Bahan yang digunakan cukup sederhana antara lain limbah cair tahu, EM4, dan gula jawa yang dilelehkan. Proses pembuatan melibatkan tahap fermentasi yang tepat dan pemilihan bahan tambahan yang sesuai untuk mengoptimalkan kandungan nutrisi dalam POC. POC diketahui memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman utamanya unsur nitrogen sebagai penyokong pertumbuhan vegetatif tanaman serta membantu meningkatkan kesuburan tanah.
"Kami melihat potensi dalam memanfaatkan limbah tahu untuk menghasilkan pupuk organik cair. Selain dapat mengurangi dampak negatif terhadap pemukiman dan lingkungan, POC juga memberi manfaat positif bagi pertanian," ujar Azzam, salah satu mahasiswa KKN yang melakukan pembuatan POC.
Pemanfaatan limbah tahu untuk pembuatan pupuk organik cair (POC) memiliki beberapa manfaat bagi pertanian dan lingkungan. Manfaat penggunaan limbah tahu sebagai bahan pupuk organik cair di antaranya adalah pengurangan sampah organik, meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi pencemaran lingkungan, mendukung pertanian berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menekan biaya produksi.
Dengan melihat banyaknya sisi positif tersebut, pemanfaatan limbah cair tahu untuk produksi pupuk organik cair (POC) diharapkan menjadi langkah yang tepat dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan mengatasi masalah limbah organik di daerah tersebut. Selain itu, inisiatif ini juga berkontribusi dalam melestarikan lingkungan dan menjaga kesuburan tanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H