Lihat ke Halaman Asli

Pesan Dari Festival Budaya Melanesia 2015

Diperbarui: 1 November 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Festival Budaya Melanesia (FBM) 2015 yang berlangsung di Kupang Maluku Tenggara 26-30 Oktober 2015 baru saja di tutup oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Gubernur NTT Frans Lebu Raya menyampaikan, Melanesia atau kepulauan yang warganya berkulit hitam dan berambut ikal, terletak memanjang dari Maluku ke bagian timur hingga Pasifik bagian barat, utara dan timur Laut Australia.

Festival ini dihadiri oleh negara-negara yang tergabung dalam Melanesia Sparhead Group (MSG) yaitu Fiji, Kepulauan Salomon, Timor Leste, Papua Nugini, Vanuatu, Kaledonia Baru, dan Indonesia. Indonesia sendiri resmi menjadi anggota penuh MSG dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) ke-20 di Honiara pada 24-26 Juni 2015 lalu. Dalam penyelengaraan Festival Budaya tersebut Indonesia berupaya memperlihatkan bahwa beberapa Provinsinya Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat masih merupakan satu rumpun Melanesia yang tidak dapat dipisahkan. Mereka masih satu saudara dan satu ras yang tidak dapat dipisahkan karena itu Indonesia melalui beberapa Provinsinya tersebut berhak atas sebutan rumpun Melanesia dan layak diakui masuk dalam Melanesia Sparhead Group karena satu rumpun dan dalam darah nadinya merupakan satu saudara.

Etnis, Ras, Bahasa, dan Rumpun Melanesia yang ada di kawasan Pasifik adalah sama dengan yang ada di lima provinsi di Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Maka dari itu tidak ada lagi alasan yang menyebutkan bahwa NTT & Maluku bukan lah etnis dan Ras Melanesia. Bila ada yang menyebutkan Maluku & NTT bukan bagian dari Melanesia maka hal seperti itu akan mendatangkan dampak perpecahan antar ras Melanesia sendiri, Maluku & NTT akan merasa disudutkan dari saudara-saudara Melanesia sendiri. Jadi mari kita jaga ras Melanesia yang sudah tersebar di berbagai belahan dunia dan jaga rasa persaudaraan antar ras Melanesia.

Festival Budaya Melanesia yang dilaksanakan di NTT kali ini, tidak hanya berupa festival-festival biasa namun fastival tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan di antara negara-negara delegasi ras Melanesia yang dinamakan dengan "Kupang Message". "Kupang Message" merupakan kesepakatan mengenai kemitraan Melanesia, yang isinya menekankan pada pelestarian budaya yang kesepakatannya disetujui oleh negara-negara yang hadir dalam festival tersebut. Kacung Marijan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan Negara peserta festival ini sepakat untuk terus menjaga, melestarikan kebudayaan Melanesia. Melestarikan dalam hal ini berarti merawat, mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan Melanesia agar tetap terjaga.

Kupang Message juga menyoroti pentingnya merayakan persatuan dan perbedaan di kebudayaan Melanesia. Pesan penting lainnya dari Festival Budaya Melanesia 2015 adalah bahwa keberagaman tidak akan pernah menghalangi kolaborasi budaya, ia harus dipupuk dan dikembangkan dengan menguatkan komitmen dan gagasan melalui komunikasi dan kolaborasi kultural. Lebih lanjut, peserta sepakat untuk menggunakan kebudayaan sebagai landasan kerja sama negara berbudaya Melanesia.

Setelah menyaksikan apa yang ada dalam Festival Budaya Melanesia di Maluku, NTT tersebut kami berkeyakinan bahwa Maluku& NTT adalah satu ras dan satu etnis dengan masyarakat kami. Kami adalah etnis dan ras Melanesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline