Lihat ke Halaman Asli

Silmi Kaffah

UIN Jakarta

Seni Berbicara Memukau: Menarik Perhatian Pendengar dalam Ceramah Informatif

Diperbarui: 7 Mei 2024   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Silmi Kaffah (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Retorika adalah alat yang ampuh untuk berkomunikasi secara efektif dan mencapai tujuan. Dengan mempelajari dan menerapkan retorika, seseorang dapat meningkatkan kemampuannya untuk berbicara, membujuk, dan memengaruhi orang lain.

Dalam praktiknya, para penceramah menggunakan retorika jenis pertama, yaitu seni berbicara memukau. Retorika ini sangat penting dalam ceramah informatif, di mana tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada pendengar.

Seni berbicara memukau tidak hanya tentang kata-kata yang diucapkan, tetapi juga bagaimana pesan disampaikan. Para penceramah sering menggunakan media visual atau audio-visual untuk memperkuat pesan mereka dan menarik perhatian pendengar.

Ceramah informatif merupakan jenis ceramah yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada para pendengar. Dengan mengikuti ceramah informatif, pendengar dapat memperluas wawasan dan meningkatkan pemahaman mereka tentang berbagai topik.

Seni berbicara memukau merupakan elemen penting dalam ceramah informatif, di mana tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi penting kepada audiens. Hal ini dikarenakan ceramah informatif membutuhkan kemampuan untuk menarik perhatian audiens agar mereka terfokus dan memahami pesan yang disampaikan.

Dalam menyampaikan informasi penting seperti agama, pendidikan, dan kesehatan, seni berbicara memukau memainkan peran penting. Hal ini dikarenakan topik-topik tersebut memerlukan penyampaian yang informatif, komunikatif, dan meyakinkan agar audiens dapat memahami dan menerima pesan dengan baik.

Retorika penceramah, atau seni berbicara di hadapan publik, merupakan alat yang ampuh bagi para penceramah agama untuk menyampaikan pesan dakwah kepada umat. Melalui retorika yang informatif dan menarik, penceramah agama dapat menyentuh hati pendengar dan membimbing mereka untuk menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun para penceramah menyampaikan pesan yang berbeda di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya, inti dari ceramah tetaplah sama: disampaikan secara estetik, menarik, dan informatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline