Lihat ke Halaman Asli

KKN 89

Mahasiswa

KKN dengan Waktu Singkat, Apa yang Bisa Dilakukan?

Diperbarui: 17 Agustus 2022   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Diskusi jadwal kegiatan bersama guru SDN Giriharja (Dok. pribadi)

Pada tanggal 10 Juli 2022 sampai 1 Agustus 2022, kelompok kecil berisikan tiga mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan KKN di Kelurahan Jelekong. Dengan mengusung tema “Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi”, KKN di kelurahan ini dilaksanakan oleh tiga orang mahasiswi yang berasal dari jurusan Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia. Para mahasiswi melaksanakan kegiatan kkn yang dimulai dari survei lapangan, dilanjut dengan wawancara pihak ahli, lalu kemudian survei pemahaman awal siswa SD mengenai jenis sampah dan cirinya dan diakhiri dengan sosialisasi pemilahan sampah. 

Meskipun tema utama kelompok ini mengenai air bersih dan sanitasi, mereka tidak mengambil sanitasi sebagai fokus utama. Hal ini diputuskan setelah dilakukannya survei kepada pengelola air di lingkungan target yang mengatakan bahwa 90% warga sudah menggunakan air layak minum dan memiliki sanitasi yang baik. Mereka akhirnya memilih program “Manajemen Sampah Rumah Tangga” sebagai fokus kegiatan. Berangkat dari pengetahuan ketiga mahasiswi yang minim mengenai sampah, mereka memutuskan untuk melakukan wawancara kepada salah satu petugas bank sampah untuk mengetahui permasalahan utama mengenai sampah yang terjadi di lingkungan target. 

Petugas bank sampah yang telah diwawancara bernama Cecep. Menurut Pak Cecep, masalah sampah sangatlah rumit karena hanya terdapat satu titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk dua kota dan dua kabupaten. Sedangkan setiap harinya selalu ada sampah yang berdatangan sehingga sampah pun menumpuk. Jawaban dari permasalahan penumpukan sampah adalah pemilahan sampah. Namun, menurut Pak Cecep, sangat sulit untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah dan cara mengurai penumpukannya ini. Meskipun sosialisasi dan himbauan mengenai pemilahan sampah yang dapat menjadi uang sudah sering dilakukan. Syukurnya, perubahan pola pikir ini dapat mudah dilakukan jika targetnya adalah anak-anak, dengan syarat adanya bimbingan berkelanjutan dari orang dewasa di sekitarnya.

Berangkat dari data ini, para mahasiswi mencari sekolah yang berpotensi menjadi tempat pelaksanaan program KKN. Akhirnya, SDN Giriharja terpilih menjadi tempat pelaksanaan dengan alasan sudah banyaknya pelaksanaan praktek daur ulang sampah dan sudah tersedianya tong sampah berlabel jenis-jenis sampah. Selain itu, guru-guru pun memberikan respon yang baik mengenai pelaksanaan program KKN ini.

Para mahasiswi memulai pelaksanaan program dengan melakukan survei yang bertujuan untuk mencari tahu pemahaman awal para siswa mengenai jenis sampah dan cirinya. Para siswa diberikan kuesioner berisikan enam pertanyaan mengenai jenis sampah dan cirinya. Survei tersebut dilaksanakan di 3 tingkat kelas, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Pada akhirnya, survei ini mengungkapkan bahwa masih banyak siswa-siswi yang belum paham mengenai jenis-jenis sampah dan cirinya. 

Gambar 2. Dokumentasi kegiatan bersama siswa-siswi SDN Giriharja (Dok. pribadi)

Demikian serangkaian program KKN di Kelurahan Jelekong yang dapat dilakukan  dalam waktu singkat. Semoga menginspirasi dan bermafaat!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline