Lihat ke Halaman Asli

ABDURRAHMAN SP

Penyuluh Pertanian

Ketika Anak ku Lulus Sarjana

Diperbarui: 20 Juli 2024   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.syahrial

          Detik-detik menjelang kelulusan sang anak jadi seorang sarjana,  raut muka ibu dan ayah  terlihat  cerah.   Sekian lama  si anak dalam perantawan dan jauh dari pantauan.  Kekhawatiran  pun terus menyelimuti pikiran, apakah  si anak fokus pada satu  tujuan, yakni kesuksesan  di pintu akademik.  Namun kegalawan yang tanpa alasan itupun dapat terpadamkan di benak kami, mengingat  Calon sarjana ini adalah lulusan pesantren terpadu, tentu pondamen keimanan dan ketaqwaan  sudah berarak dalam tubuhnya,  tentu saja ia tahu miras, judi, balap liar, tawuran  itu perbuatan tercela. 

         Delapan semester dalam perantawan  ayah  beserta ibupun  banting tulang peras keringat  di kebun, di sawah dan  di ladang  mengumpulkan recehan uang untuk kebutuhan  anak yang sedang berjuang.  Untaian kalimat nasehat ketika kembali megang atau libur panjang.  "Nak", Buku dan Vena yang kami titpkan untukmu  lebih bermanfaat untuk masa depan mu dibanding harta benda.

Dok .Syahrial

            Kini engkau sudah diberi hak  dan kewenangan menyandang glar kesarjaan,  maka mafaatkan  ilmu dan teknologi yang engkau kuasai untuk mengabdi  kepada  masyarakat, agama, nusa dan bangsa.  Dan ingatlah " Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya" (HR.TABRANI). Tebar  salam, tebar senyum dan tebar pesona pada sesama dan  menghindarlah dari  sipat angkuh dan kesombongan}*  

}*Abdurrahman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline