Di dalam Islam, perkembangan memiliki artian sebuah proses dari masa pembuahan hingga akhir hayat. Salah satu periode dalam perkembangan kehidupan adalah fase remaja.
Fase remaja atau yang biasa disebut sebagai masa akil baligh merupakan suatu masa yang sering kali dianggap sebagai masa badai. Walau begitu, fase remaja adalah salah satu masa yang penting bagi setiap individu sebelum menuju fase selanjutnya, yakni fase dewasa.
Masa remaja yang merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa ini tentunya tidaklah mudah untuk dilalui karena didalamnya terjadi banyak perubahan dan gejolak yang membara dan akan berbahaya bila tidak diimbangi dengan bimbingan dan pengarahan yang tepat.
Pada tahapan ini seringkali terjadi perubahan-perubahan hormone yang mempengaruhi remaja untuk melakukan eksplorasi sehingga terdorong untuk melakukan hal yang cenderung menantang atau bahkan terlarang.
Selain itu, pada umumnya remaja memiliki kecenderungan untuk mengidentifikasi dirinya dengan teman sebayanya karena merasa apapun yang dilakukannya akan diterima dan divalidasi keberadaannya.
Remaja seringkali dikaitkan dengan perilaku beresiko, hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan belum sempurnanya otak pada bagian Prefrontal Cortex. Tak hanya itu, hal ini juga diakibatkan karena hubungan antara otak kanan dan kiri yang belum selesai secara maksimal sehingga seringkali remaja belum mampu untuk mengambil keputusan secara rasional dan cenderung impulsive. Sehingga tak heran bila fase ini sering dikaitkan dengan masa penuh tekanan jiwa yang sering berujung pada perilaku menyimpang ataupun konflik.
Pada proses perkembangan remaja setiap individu mengalami banyak perubahan, seperti perubahan hormon, fisik dan juga psikis. Apabila dalam berjalannya masa perkembangan tersebut mengalami sebuah kegagalan, maka akan berdampat terhadap masa kehidupan selanjutnya yakni masa dewasa.
Di dalam Islam sendiri, perkembangan seseorang dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling berkesinambungan. Hal ini berarti perkembangan baik itu motoric, kognitif dan sosial tidak dapat dipisahkan dan saling memiliki keterkaitan yang kuat.
Masa remaja yang merupakan bagian dari fitrah perkembangan tidak boleh disepelehkan. Oleh sebab itu di dalam Islam usia remaja adalah usia yang paling dibanggakan. Karena tak hanya memperhatikan aspek pertumbuhan atau perkembangan serta perubahan psikologis, kognitik dan motoric.
Namun, yang lebih penting adalah bagaimana mempersiapkan remaja yang menjadi generasi penerus masa depan yang paham dan mampu untuk mengintegrasikan nilai-nilai akhlak, iman dan pengetahuan demi kemaslahatan bersama. Untuk itu remaja haruslah sadar bahwasannya manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Oleh sebab itu remaja haruslah menggunakan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya untuk menuju arah kebaikan.
Pada masa awal perkembangan anak merupakan tanggung jawab dari orang tua, yang mana bila hal tersebut diabaikan maka akan terjadi suatu gangguan di masa yang berikutnya. Maka sebab itu para orang tua berbondong-bondong untuk memberikan segala hal yang terbaik untuk anaknya. Tak hanya itu, orang tua tentunya menginginkan suatu pengajaran yang terbaik untuk anaknya.