Lihat ke Halaman Asli

Silfia Ayuni

Mahasiswa

Inovatif! Tim PKM-RE FMIPA UNEJ atasi Limbah Mikroalga Menggunakan Kitosan magnetik dari Cangkang Udang

Diperbarui: 19 Juli 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Jember, 16 Juli 2024 – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember menghadirkan solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan limbah mikroalga. Tim yang diketuai Imelda Dwi Puspita dari Jurusan Kimia yang beranggotakan Muhammad Ragil Ainur Rahman, Ka’aziyah Aulia Nada, dan Sya’rifa Salma Musliyati Putri dari Jurusan Kimia serta Silfia Ayuni dari Jurusan Biologi. Tim ini dibimbing dan didampingi langsung oleh dosen berpengalaman bidang kimia dan lingkungan Dr. Bambang Piluharto, S.Si., M.Si. dari  Jurusan Kimia FMIPA UNEJ dan lolos tahap pendanaan PKM 8 Bidang Tahun 2024. Penelitian ini berjudul “Flokulasi Mikroalga Menggunakan Kitosan Magnetik serta Uji Potensinya sebagai Pupuk N dan P”.

Mikroalga merupakan organisme aerobik fotosintetik yang banyak tumbuh pada tambak udang, organisme ini dapat menjadi agen pencemaran air apabila tidak dikelola dengan baik. Mikroalga mengandung nutrisi tinggi, namun dapat menyebabkan eutrofikasi dan mengganggu keseimbangan ekosistem tambak. Selain mikroalga, tambak udang juga menghasilkan limbah lain berupa cangkang udang. Melimpahnya hasil tambak udang juga meningkatkan jumlah limbah cangkang udang yang dihasilkan, sehingga diperlukan inovasi kreatif demi menjaga keseimbangan ekosistem.

Penelitian tim PKM-RE FMIPA UNEJ ini berfokus pada pemanfaatan kitosan magnetik yang disintesis dari limbah cangkang udang dan dimodifikasi dengan penambahan partikel magnetik berupa Fe3O4. Kitosan magnetik tersebut kemudian digunakan sebagai flokulan untuk mengikat limbah mikroalga. Pengembangan kitosan menjadi kitosan magnetic sebagai flokulan sangat unik dan menguntungkan karena hasil flokulasi mudah dipisahkan dengan magnet, sehingga proses flokulasi dan pemisahan mikroalga menjadi lebih efisien.

Dokumen pribadi

“Limbah cangkang udang selama ini banyak dibuang begitu saja, padahal memiliki potensi besar untuk diolah menjadi kitosan magnetik” jelas Imelda, ketua tim PKM-RE FMIPA UNEJ. “Hasil flokulasi limbah mikroalga dengan kitosan magnetik juga memiliki potensi sebagai pupuk N dan P yang bermanfaat bagi tanaman.” Lebih lanjut Imelda menjelaskan penelitian yang telah timnya lakukan sejak 22 April 2024 di Laboratorium Jurusan Kimia, FMIPA UNEJ tersebut tidak hanya memberikan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi limbah mikroalga, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomis tinggi. Kitosan magnetik dan hasil uji potensi pupuk N dan P diharapkan dapat membantu pembudidaya udang dalam meningkatkan kualitas air tambak dan meningkatkan hasil panen, serta dapat membantu pengembangan lebih lanjut pupuk N dan P untuk pertanian. Tim PKM-RE, FMIPA UNEJ berharap dengan penelitian ini dapat mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pengolahan limbah cangkang udang dan mengatasi limbah mikroalga di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline