Lihat ke Halaman Asli

Teguran yang Maha Kuasa

Diperbarui: 1 Desember 2016   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gonews.id

Jika ada bau tak sedap keluar dari perut, kita harus waspada. Itu artinya ada yang harus dikeluarkan dari perut kita. Dari pagi sampai malam, tak henti-hentinya berbagai makanan dan minuman masuk ke dalam perut. Mulai dari sarapan, makan siang, makan malam dan tambahan berupa jajanan, es teh, kopi, bakso, permen dan lainnya. Karena itu, Maka esoknya harus ada yang dikeluarkan. Jika tidak akan berbahaya bagi kesehatan.

Demikian juga dengan rezeki, Allah Swt telah menurunkannya kepada kita dalam berbagai bentuk setiap waktu. Tidak hanya berupa harta. Rezeki yang kita terima bisa berupa gaji, order, bisnis lancar, kerjaan beres atau warisan yang berlimpah. Juga bisa berupa kesehatan, kesempatan bersekolah dan kuliah, istri atau suami yang setia, anak yang sehat dan cerdas, mertua yang baik hati atau temen-temen yang setia. Semua itu membuat hati kita senang dan hidup terasa nyaman. Kita menginginkan berada dalam kondisi yang nyaman ini terus-menerus.

Segala kebaikan dan nikmat yang tiada henti itu terus bertumpuk dalam diri kita. Dan .. itu harus dikeluarkan sebagian. Sama seperti isi perut yang terus-menerus diisi makanan dan minuman. Kita harus mengeluarkannya secara berkala. Ada bagian orang lain di dalamnya. Kita harus berbagi dengan sesama yang kurang beruntung, sakit-sakitan, miskin, tak memiliki keluarga yang baik atau diasingkan oleh temen-temennya. Kita wajib mengeluarkan sebagian milik kita untuk membantu mereka.

Apa yang terjadi jka kita tidak mau mengeluarkan? Yang Maha Kuasa akan memberi kita teguran, alarm atau isyarat-isyarat. Jika perut sudah penuh, alarm-nya berupa buang angin tak sedap. Jika nikmat yang demikian besar dari-Nya tidak disyukuri dengan jalan berzakat, sedekah dan membantu sesama, maka tunggulah teguran-Nya. Alarm atau teguran-Nya bisa berupa terserempet mobil, hampir tabrakan, anak hampir tenggelam dan sebagainya. Kita hampir celaka tapi selalu diselamatkan oleh-Nya untuk menegur kita.

Kalau dengan teguran, alarm atau isyarat masih tidak diindahkan, maka Yang Maha Kuasa akan “mengambilnya” dengan cara paksa (semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan ini). Allah bisa “mengambil” sebagian atau seluruh harta dan kesenangan kita. Bisa jadi kita menderita penyakit yang menghabiskan beaya ratusan juta, rumah terbakar habis, toko ludes dirampok, atau anggota keluarga “diambil” lebih cepat oleh Yang Maha Kuasa dengan cara-Nya.

 Mengapa harus dengan jalan demikian? Itu pertanda bahwa Allah Swt masih sayang sama kita. Sebab bila tidak “diambil” paksa, akan berakibat buruk pada kesehatan mental dan iman kita. Bisa-bisa kita tetap terlena dan mengakhiri hidup dengan bergelimang dosa dan kenistaan (semoga kita terhindar dari keadaan seperti ini, aamiin).

Baca juga, Sembuh Dengan Sedekah Terbaik, Vonis Mati Batal Berkat Anak Yatim.

Referensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline