Lihat ke Halaman Asli

Dengarkan Suara Hati

Diperbarui: 7 November 2016   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://wanaldaka.blogspot.com

Manusia hidup tidak akan lepas dari yang namanya masalah. Ada saja masalah yang harus kita hadapi dan selesaikan. Selesai dari satu masalah harus bersiap menghadapi masalah lainnya. Bagi hamba yang taat menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya, ia tak akan mudah menyerah. Apalagi berputus asa. Seberat apapun masalah, pasti Allah akan memberikan jalan keluarnya.

Bagaimana kita tahu bahwa Allah sedang memberikan petunjuknya pada kita? Salah satunya adalah dengarkan kata hati. Bisa jadi Allah memberikan petunjuknya lewat hati kita yang terdalam. Orang bijak bilang, kata hati tak pernah berbohong

Ada sebuah kisah tentang seorang pendaki gunung yang telah berpengalaman mendaki gunung-gunung tinggi di dunia. Kali ini dia menyiapkan ekspedisi pendakiannya di salah satu gunung tertinggi dimana sebagian besar permukaannya tertutup oleh salju. Tahap-tahap awal pendakian bisa dilaluinya dengan lancar. Dengan peralatan lengkap yang dibawa, dia dengan mudah melalui jalan yang tertutup oleh salju.

Setelah beberapa jam perjalanan, dia mulai menghadapi tebing yang curam. Maka tali-temali beserta pengaitnya dipersiapkan dan mulailah dia mendaki tebing dengan hati-hati. Di tengah pendakian, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas. Tampaknya ada badai salju datang tanpa disangka. Dia pun terhenti dan tertimpa banyak longsoran salju. Tubuhnya terhempas-hempas ke arah dinding yang terjal.

Tak lama kemudian, badai berhenti. Dia selamat berkat tali dan pengait yang kuat menempel di tebing. Namun dia tergantung di tali dengan posisi terbalik. Dia periksa peralatan yang dia bawa, ternyata semua sudah hilang kecuali sebuah pisau lipat. Pandangannya kabur karena semua tampak memutih. Dia tak tahu dimana dia berada.

Meskipun dia sudah berpengalaman, dia tetap cemas dengan kondisi yang dihadapi. Dia ingat Tuhan dan berdoa agar bisa selamat dari bencana itu. Dia terus berdoa dan berharap ada pertolongan Tuhan datang padanya.

Di tengah keheningan, dia mendengar suara dari hati kecilnya. Suara itu menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. “Potong tali itu .. potong tali itu.”

Sang pendaki bingung. Apakah suara ini pertolongan dari Tuhan? Tapi, bagaimana mungkin memotong tali ini yang telah menyelamatkannya. Sementara dinding ini begitu curam sejauh yang dia tahu. Pandangannya terhalang oleh salju, bagaimana dia bisa tahu. Banyak pertanyaan memenuhi dirinya. Lama dia merenung dan belum melakukan apa-apa.

Beberapa minggu kemudian, seorang pendaki lain menemukan ada tubuh yang tergantung terbalik di sebuah dinding terjal. Tubuh itu membeku dan meninggal karena kedinginan. Sementara jarak tubuh itu dengan tanah hanya 1 meter. Seandainya pendaki itu mengikuti suara hatinya mungkin dia bisa selamat. Ini mungkin sudah takdirnya untuk meninggal dengan cara seperti itu.

Lihat juga, Kiat Menghadapi Kenyataan Hidup, Menghadapi Masalah Dengan Santai.

Referensi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline