Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berupaya menjawab pertanyaan tentang kehidupan.
Filsafat Terminologi Eksisitensialisme adalah sebagai aliran filsafat yang memiliki sejumlah terminologi dan konsep kunci yang penting untuk dipahami., konsep dasar dalam eksistensialisme yaitu kebebasan, yang sering kali disertai dengan rasa kecemasan dan perasaan tidak menentu yang muncul dari kesadaran akan kebebasan mutlak untuk membuat pilihan dalam hidup.
Sartre,dalam bukunya "Being and Nothingness" berpendapat manusia pertama-tama ada, dan kemudian menentukan makna hidupnya melalui pilihannya sendiri, dikenal dengan istilah "keberadaan mendahului esensi." yang berarti bahwa tidak ada tujuan atau esensi bawaan dalam diri manusia; esensi manusia tercipta melalui tindakan dan pilihan yang diambil oleh manusia itu sendiri.
Eksistensialisme berhubungan dengan konsep Otentisitas yaiyu dalam menjalani kehidupan dengan kesadaran akan kebebasan, rasa tanggung jawab, dan ketidak pastian yang melekat pada hidup. Untuk menjadi otentik, seorang individu harus menerima kondisi keberadaan dirinya, termasuk kecemasan eksistensial, dan bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri tanpa mengandalkan pada norma atau ekspektasi eksternal.
eksistensialisme juga berhubungan dengan konsep "absurditas yang dibawa oleh Albert Camus berpendapat bahwa manusia dapat menemukan makna terhadap hidupnya sendiri, meski penuh dengan ketidakpastian dan konflik.
Pemikiran Tokoh-Tokoh Eksistensialisme
1. Sren Kierkegaard : menurutnya seseorang harus mampu menghadapi eksistensinya dalam ketidakpastian, melalui apa yang disebutnya "lompatan iman," artinya mengambil keputusan sendiri pada sesuatu walau tidak ada bukti rasionalnya
2. Friedrich Nietzsche : berpendapat bahwa seseorang mampu menciptakan nilai-nilai mereka sendiri tanpa bergantung pada moralitas universal. Nietzsche berpendapat manusia yang otentik yaitu mereka yang mampu mengatasi keterbatasan yang disiapkan oleh masyarakat dan argama, dan menciptakan makna hidup mereka sendiri.
3. Jean-Paul Sartre : yang mengembanngkan konsep keberadaan mendahului esensi, yaitu manusia menentukan hidupnya dengan pilihannya sendiri.
4. Martin Heidegger : dikenal sebagai filsuf fenomenologi, berpendapat bahwa eksistensi manusia tidak dapat dipahami hanya sebagai objek, tetapi dipahami sebagai pengalaman subyektif yang berkaitan erat dengan waktu dan kematian.