Lihat ke Halaman Asli

ardon

ardianu siko

Bagaimana Bentuk Bumiku 100 Tahun ke Depan?

Diperbarui: 5 Februari 2020   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hallo sahabat kompasiana, dalam artikel ini saya akan membahas sedikit mengenai satu (1) dari tujuh belas (17) tujuan pembangunan berkelanjutan ada pada tujuan ke tiga belas yaitu penanganan perubahan iklim.

Hallo sahabat kompasiana, artikel kali ini saya akan sedikit membahas tentang bentuk bumi kita ke depan nya. Pertama-tama kesampingkan dulu pendapat kita soal apakah bentuk bumi itu bulat atau datar. 

Sudah jelas bentuk bumi yang dulu dan sekarang sangat berbeda karena mahluk hidup dan tinggal di dalamnya, bumi pun akan mengalami perubahan secara geografis dari masa ke masa.

Bentuk bumi kita secara tidak langsung selalu mengalami perubahan dari hari ke hari, tahun ke tahun bahkan mungkin secara hitungan jam/menit bumi yang kita tinggal selalu mengalami perubahan. Seperti yang pernah kita ketahui bahwa dulunya bumi kita penuh dengan keanekaragaman hayati dan di kenal dengan surga dunia. Ternyata bukan manusia saja yang mengalami perubahan, seperti kehidupan bentuk bumi juga mengalami perubahan. 

Wajah bumi jutaan tahun lalu bukan lagi wajah bumi hari ini. Bumi yang kita kenal hari ini adalah bumi yang penuh dengan tanda tanya atau bahkan teka-teki. Lalu bagaimana bentuk bumi 100 tahun ke depan. Di mana kita harus bisa menghadapi serta memecahkan masalah kerusakan lingkungan, pencemaran lingkungan. 

Salah satu contoh kerusakan lingkungan yaitu penebangan hutan secara besar-besaran, sampah di mana-mana, alih fungsi lahan, seperti dari lahan perkebunan,persawahan menjadi kompleks perumahan dan perusahaan-perusahaan yang tidak atau kurang memperhatikan lingkungan hidup.

Salah satu dampak yang di timbulkan jika alih fungsi lahan ini terus menerus di lakukan adalah akan berdampak terhadap mahluk hidup lainnya. Seperti mereka kehilangan tempat tingal, makanan, air. selain itu dampak yang akan di timbulkan adalah kepadatan penduduk serta pencemaran lingkungan. Kegiatan manusia seperti ini lah yang menjadi salah satu penyebab terjadi nya perubahan bentuk bumi kita. Dari masa ke masa bumi yang kita tempati ini akan selalu mengalami evolusi. Secara garis besar ada dua perubahan yaitu evolusi dan revolusi. 

Di mana evolusi adalah perubahan secara lambat sedangkan revolusi adalah perubahan secraa cepat. Perubahan evolusi adalah perubahan yang tidak direncanakan sedangka revolusi perubahan yang sudah di rencanakan. Pada umumnya perubahan evolusi banyak belum di belum di sadari oleh masyarakat sebelumnya, perubahan revolusi sudah di ketahui oleh masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah: perubahan bentuk bumi yang di akibatkan oleh manusia. Contoh perubahan revolusi: pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan. Namun semua kerusakan serta pencemaran lingkungan dapat dicegah dan kita perbaiki dengan cara peduli terhadap kebersihan lingkungan, dan menjaga agar kelestarian alam tetap terjaga.

Sebaik manusia tidak melakukan penebangan pohon secara besar-besaran, tidak melakukan perpindahan lahan yang tidak memperhatikan lingkungan hidup misalkan dengan cara membakar hutan serta melakukan penghijauan pada lahan gundul, ikut menjaga dan melestarikan flora dan fauna serta kekayaan alam yang ada di bumi. Dengan begitu kita dapat mencegah atau mengurangi perubahan iklim yang berdampak buruk bagi manusia dan juga mahluk hidup lainnya. 

Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani perubahan iklim yaitu pemerintah dapat membatasi untuk illegal loging serta menerapkan gerakan seribu pohon pada lahan gundul. Serta menciptakan lapangan pekerjaan agar dapat mengurangi terjadi nya urbanisasi, membatasi setiap perusahaan yang akan membuka perusahaan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline