Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Adhitama

Jalani hidup hari ini dan rencanakan besok dan kedepan untuk berbuat sesuatu

Batu Akik dan Embannya

Diperbarui: 19 September 2015   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Batu akik jenis red borneo milik ayah."][/caption]

Batu akik hanya terlihat biasa ketika tidak dipasang pada embannya. Entah cincin, kalung/liontin, dan diaplikasikan dimana pun. Batu akik perlu tempatnya untuk bisa lebih indah. Apapun jenisnya sama saja, harus diaplikasikan di sesuatu agar berguna dan indah.

Coba anda pikir mau diapakan batu akik itu tanpa harus diaplikasikan kesesuatu? Bagi saya batu akik itu tidak lebih dari sekedar batu jika tanpa embannya. Coba lihat batu-batu dibawah ini:

[caption caption="Salah satu koleksi lain dari batu jenis red borneo yang belum dipasangi embannya."]

[/caption]

Manusia pun begitu, butuh emban (tempat) yang pas dan cocok untuk bisa terlihat bagus. Right man in the right place, begitu kira-kira persamaan dan pelajaran nyata yang bisa diambil dari batu akik dan embannya. Slogan yang ditemui di dalam pelajaran ekonomi manajemen terutama manajemen SDM (Sumber Daya Manusia).

Pada dasarnya kita semua memiliki titik "bagus" sendiri-sendiri. Mungkin si A bagus dalam pelajaran sekolah, lalu si B pintar dalam mengatur, menempatkan, dan membagi kerja, sedang si C justru bagus dalam bidang membuat sesuatu. Ketiganya memiliki cara belajar dan berkembang yang berbeda. 

Antara si A, si B, dan si C diatas dalam sekolah mungkin lebih memihak pada si A, namun belum tentu ketika mereka bertiga berpindah tempat yang memerlukan hal lain. Tentu berbeda pula hasil yang akan di dapat. 

Coba anda beli beberapa batu akik dengan jenis yang sama. Lalu, anda beli emban dalam bentuk cincin beberapa saja dengan bentuk dan motif yang berbeda. Pasangkan batu akik itu dengan emban cincinnya. Adakah yang tidak cocok? Kalau tidak ada pasti ada yang paling bagus dengan satu emban, bukan?

Manusia butuh kecocokan dengan tempatnya. Tempat yang bagus belum tentu menghasilkan yang bagus jika diri kita tidak cocok di tempat itu. Maka dari itu kita butuh memutuskan untuk pergi atau menetap di tempat itu.

Pindah tempat berarti pindah suasana dan butuh adaptasi dengan lingkungan baru. Makanya perlu untuk terbuka dengan lingkungan sekitar. Pelajari dan pahami sekitar anda untuk menjadikan tempat yang jelek sekalipun menjadi bagus karena anda tepat disana.

Pada dasarnya setiap orang ingin maju dan bagus. Sama seperti batu akik yang dibuat sebagus mungkin agar terlihat bagus. Maka dari itu perlu diasah dengan keilmuan tertentu agar si batu akik itu terlihat lebih bagus meski sebenarnya sama-sama batu-batu juga. Anda juga perlu upgrade diri agar semakin bagus tiap harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline