Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tuhan Berbicara

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Senja. Langit bermekaran dalam warna jingga. Riuk pikuk kota terdengar seperti biasa. Aku berjalan bersama doa yang terucap ketika pagi membuka mata. Hari yang sama. Hanya waktu yang berbeda. Sekelompok penjual makanan, menjajahkan masakannya kepada para pekerja yang beristirahat sejenak.

Dimana aku? Di pinggir jalan pusat kota bernama Jakarta. Sering aku panggil namaNya, berulang kali dalam hati yang terluka, tidak tahan akan sakit yang terinjak setelah bersinar di bawah terik matahari.

“ Kamu harus tetap cantik!” bisik seorang anak kecil menghampiriku dan membersihkan tubuhku dari debu dan kotoran yang menempel di tubuhku

“ Angel, ayo pulang,” ajak seorang wanita.

Mungkin aku hanya bunga dipinggir jalan, namun Tuhan tidak berhenti bicara pada hatiku untuk tetap hidup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline