Lihat ke Halaman Asli

"Mahalnya Hidup!"

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin bukan uang yang sebenarnya menjadi permasalahan bertapa mahalnya hidup di dunia ini. Tapi justru manusia yang menjadi penghuni dunia ini telah membuat semuanya terlihat mahal.

Yang paling "atas" seharusnya memberi contoh yang baik. Tapi karena terlalu "mahal" hingga akhirnya cuman bisa memberikan "omong kosong".

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, seperti buah pemimpin pasti jatuh pada anak buahnya. Hal paling mudah, terlihat dalam sebuah organisasi terdekat, entah itu kantor,sekolah, kampus dan lain-lain. Ketika si "atas" menuntut mendapatkan sesuatu, dia akan meminta sesuatu. Dan itulah yang dilakukan oleh si "bawahan" kepada yang dilayaninya. Apakah ini yang dinamakan "TOLONG-MENOLONG"? Pada akhirnya akan hanya ada sikut menyikut bukan? SUNGGUH, MAHAL SEKALI harganya untuk bisa dilakukan!

Memaksakan kehendak menjadi parodi di dalam pertarungan. Seakan nilai kejujuran hanyalah menjadi nilai kosong. Namun, dimanakah sekarang sikap BIJAKSANA yang telah diajarkan? Lagi-lagi menjadi NILAI MAHAL!!

Seharusnya, ketika melihat perbedaan yang ada, biarkan ada sikap hormat menghormati. Namun, pada akhirnya yang ada adalah tusuk menusuk menjadi ajang tontonan untuk menambah lagi "gelas yang dipecahkan." JAdi, selama ini, dimanakah pelajaran HORMAT itu? Sangat MAHAL untuk dilakukan.

Banyak sikap lainnya yang seharusnya GRATIS menjadi sangat MAHAL! hingga akhirnya, manusia banyak yang jatuh miskin. Damai yang ada hanya menjadi gersang belaka.

Dorong mendorong untuk duduk di tempat yang paling tinggi, membiarkan yang lain tertinggal dan terjatuh. Bayangkan, bagaimana bila semua yang pernah di"filmkan" tejadi di dunia ini?  (Film-film tentang akhir dunia seperti 2012, knowing, dll)

Mungkin semua yang  di " filmkan" adalah fiksi, tapi bisa menjadi nyata dalam dunia ini.

sulit menyulitkan seakan menjadi gambaran untuk membuat "jatuh". Berkata untuk terbaik, akhirnya yang ada adalah "kekecewaan".

Memang mahal hidup!!!

PS : Hanya sekedar perenungan dari kejadian kecil. Dan teringat sama semua pelajaran PPKN di sekolah dulu. Seakan semua pelajaran itu terasa " SIA-SIA" untuk dilakukan, padahal kalau semua teori "PPKN" itu dipraktekan, bertapa damainya dunia ini.. ada tenggang rasa, kejujuran, hormat menghormati, saling menghargai, saling menolong,dan saling lainnya.. ^^

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline