Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Metris Sepuluh Juta Rupiah

Diperbarui: 27 Juli 2015   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Bagi para guru matematika, menurut anda metode hitung apa yang terbaik saat ini? Apakah anda benar-benar yakin? Tentu saja sebelum anda menilai harus mempunyai hipotesa awal perihal kriteria metode hitung terbaik.  Kriteria sebagai metode hitung terbaik adalah metode tersebut harus mampu menyatukan semua metode hitung di dunia yang telah ada sebelumnya.

Salah satu kandidat sebagai metode hitung terbaik di dunia adalah metode horisontal (Metris). Metris sebagai penyempurnaan metode berhitung Vertikal pernah diterbitkan oleh Kompas (31/8/2009) dengan judul ‘Sempurnakan Cara Tradisional’.  Ternyata setelah berjalan kurang lebih enam tahun, kemampuan metris terus berkembang sehingga pada artikel ini akan coba dipaparkan bagaimana dapat sampai menjadi metode hitung terunggul di dunia saat ini.

Sebelum pemaparannya akan dijelaskan terlebih dahulu perihal metris sebagai metode aritmetika.  Metris adalah metode hitung yang dilakukan secara mendatar menggunakan bantuan notasi pagar.  Notasi pagar metris |,||,... adalah  ’kotak’ yang berisi tepat 1,2,...  angka, dimana bila lebih sisanya dipindah ke ’kotak’ sebelah kiri dan dijumlahkan, namun bila kurang tambahkan nol dalam ’kotak’ tersebut tanpa mengubah nilai.

Perlu diketahui bahwa sebenarnya metode hitung modern di dunia ini sangat banyak seperti metode Trachtenberg, Mathmagic, Mathemagic, Vedicmath dan masih banyak lagi.  Metode ini mempunyai kesamaan pola yaitu dalam menyelesaikan perhitungan bilangan yang akan dieksekusi mempunyai pola tertentu, sehingga dapat disebut sebagai metode hitung cepat berpola.  Namun kelemahan dari metode hitung ini ternyata rumus-rumus hitung cepat yang dihasilkan belum tentu mampu dibuktikan kebenarannya secara matematik oleh metode hitung itu sendiri.  Bila akan dibuktikan perlu menggunakan bantuan ilmu lain di dalam matematika yang disebut aljabar. 

Keunggulan metris dibandingkan metode hitung cepat di atas adalah formula-formula yang dihasilkan oleh metris ternyata dapat dibuktikan oleh metris sendiri menggunakan konsep notasi pagar yang telah dibangunnya.  Sebagai konsekwensi dari hal itu maka metris mampu menyatukan ”semua formula” yang muncul dari berbagai macam metode hitung cepat di dunia dengan menggunakan notasi pagarnya.  Sebagai contoh misalnya kuadrat dari bilangan a5 dimana nilai a merupakan bilangan bulat positip.  Penulisan formula hitung cepat dengan menggunakan notasi pagar metris adalah a×(a+1)||25.  Sehingga hasil perhitungan cepat untuk kuadrat 65 adalah 6×7||25 = 4225 dan kuadrat 105 adalah 10×11||25 = 11025.  

Setelah pemaparan di atas, penulis berhipotesa bahwa metris telah mampu memenuhi kriteria sebagai metode hitung terbaik di dunia saat ini.  Oleh karena itu, guna menggairahkan pendidikan matematika di Indonesia maka penulis menggagas tantangan kreatif bagi siapa saja yang mampu menyanggah dan membuktikan hipotesa tersebut tidak benar.  Tantangannya adalah apabila ada yang mampu membuktikan terdapat formula perhitungan cepat dari metode aritmatika apapun di dunia yang tidak dapat dikonversi ke dalam penulisan menggunakan notasi pagar metris akan memperoleh hadiah tunai sebesar sepuluh juta rupiah.  Proses tantangan metris ini dimediasi secara transparan melalui group facebook Metode Horisontal (http://tinyurl.com/sigmetris-com).

 

Penulis : Stephanus Ivan Goenawan

Penemu Metris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline