Lihat ke Halaman Asli

Olimpiade Asli Indonesia

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

135029263057027763

PENDAHULUAN

Jumlah penduduk Indonesia yang terbilang cukup banyak, lebih dari 200 juta, merupakan potensi yang sangat besar bagi sumber pembangunan bangsa dan negara Indonesia.Tentu saja harapan ini akan menjadi semakin besar apabila jumlah warga negara terdidik juga semakin banyak. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bangga karena beberapa siswa telah mampu menjuarai beberapa ajang Olimpiade Internasional seperti Fisika, Biologi, Kimia, Matematika dll.

Semua jenis ajang Olimpiade ini sangat bagus untuk diikuti karena akan mampu memicu dan mengasah para siswa untuk lebih berprestasi.Selain itu dapat digunakan sebagai sarana pemerintah untuk mencari bibit-bibit SDM yang unggul guna membangun bangsa dan negara Indonesia di masa depan. Apabila kita cermati semua jenis Olimpiade tersebut ide pertama kalinya bukan berasal dari Indonesia.Hal ini tentu saja dapat dimaklumi karena materi yang dikompetisikan seperti ilmu fisika, biologi, kimia dan matematika bukanlah bidang ilmu yang berawal mula dari Indonesia.

OLIMPIADE KREATIVITAS ANGKA

[caption id="attachment_204280" align="aligncenter" width="300" caption="Inovasi Olimpiade Kreativitas Angka"][/caption]

Berbeda halnya dengan Olimpiade Kreativitas Angka (OKA) yang merupakan Olimpiade Asli Indonesia.Olimpiade ini pertama kali telah diselenggarakan di Indonesia tepatnya di Universitas AtmaJaya Jakarta. OKA merupakan Olimpiade yang bertujuan untuk menguji dan mengasah kreativitas seseorang melalui media angka.Kreativitasnya berupa kemampuan mengenali keteraturan pola angka yang dapat diukur melalui kecepatan dan ketepatan dalam mengeksekusi soal.

Salah satu keunggulan OKA adalah pengukuran kreativitas seseorang mampu terukur secara obyektif, karena variabel yang diukur baik kecepatan dan ketepatan semuanya merupakan ukuran kuantitatif.Selain itu daya kreativitas dalam mengenali keteraturan pola bilangan akan mampu berimbas ke dalam kreativitas bidang ilmu lain apabila dipelajari secara tekun.Sehinga jelas akan menjadi lebih berdaya guna seandainya daya kreativitas itu dapat diasah sedini mungkin.Oleh karena itu syarat minimal agar siswa boleh mengikuti Olimpiade ini dianjurkan mulai dari kelas lima sekolah dasar.

[caption id="attachment_204283" align="aligncenter" width="300" caption="Olimpiade "The Creative Human Calculator" Pertama di Dunia"]

13502931471505574488

[/caption]

Tentu saja apabila daya kreativitas dalam mengenali keteraturan pola bilangan tertentu telah terasah maka eksekusi soal menjadi lebih mudah, cepat dan tepat. Seperti contoh pola perkalian antara bilangan dua ratus tujuh puluh lima dengan sembilan puluh satu.Bila dilakukan secara konvensional tentu saja lama.Namun tidak demikian bila keteraturan pola bilangan tersebut dapat kita ketahui, karena pemecahannya menjadi jauh lebih mudah.

Nah, bila dicermati ternyata bilangan dua ratus tujuh puluh lima merupakan susunan yang terdiri dari dua bilangan kembar.Bilangan kembar tersebut adalah dua puluh lima yang berada dalam dua kotak “Ajaib Metris” dimana kotak kedua hanya boleh terisi oleh satu angka saja.Kemampuan dalam melihat keteraturan pola angka seperti inilah yang disebut sebagai kreativitas angka. Setelah kedua bilangan kembar diketahui, maka apabila dikalikan dengan bilangan sembilan puluh satu hasilnya cukup dengan menyisipkan angka nol diantara kedua angka kembar tersebut.Sehingga hasil perkalian 275 dengan 91 adalah 25025, bagaimana mudahkan!

KEUNGGULAN & PENGHARGAAN OKA

Bahkan melalui daya kreativitas angka ini ternyata juga mampu menciptakan creative human calculator, dimana siswa mampu melakukan perhitungan perkalian hingga melebihi kemampuan kalkulator 12 digit.Kemampuan ini akhirnya bukan lagi merupakan gifted (bakat sejak lahir) namun telah dapat dipelajari, sehingga potensi kreativitas siswa dalam berhitung dapat semakin terasah.Nah, sebagai orang tua atau guru kita dapat melihat kemampuan mereka dalam Olimpiade Kreativitas Angka (OKA) V yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 November 2012 di Universitas AtmaJaya Jakarta. Sebenarnya saat OKA pertama, kedua dan seterusnya telah sukses digelar serta adanya publikasi dari kompas dan liputan dari TV edukasi KemenDikBud maka secara otomatis HKI-nya juga telah eksis, apalagi setelah menerima sertifikat HKI (056426) serta tahun ini terpilih masuk dalam 104 Inovasi Indonesia paling prospektif 2012 dari Business Innovation Center (BIC) KemenRistek. Pemberian penghargaan oleh KemenRisTek atas Olimpiade Kreativitas Angka Pertama di Dunia ini dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HaKTekNas) ke-17 di Gedung Merdeka Bandung, 30 Agustus 2012. Peringatan HaKTekNas ini juga di hadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebagai penutup, penulis berharap bahwa melalui kegiatan seperti OKA ini akan mampu menginspirasi para siswa, guru dan profesional agar mampu lebih meningkatkan daya kreativitasnya bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia.Kreativitas, pengetahuan dan keteraturan tentu akan dapat bersinergi di mana dan kapan saja, seperti dengan lugas tertulis pada kalimat penutup di bawah ini.”Ilmu Pengetahuan muncul karena adanya pola keteraturan yang terwakili dalam persamaan dan angka”.

VIDEO MATERI OLIMPIADE KREATIVITAS ANGKA

KREATIVITAS PENGENALAN POLA EKSPLISIT

  1. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-1
  2. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-2
  3. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-3
  4. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-4

KREATIVITAS PENGENALAN POLA IMPLISIT

  1. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-5
  2. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-6
  3. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-7
  4. Video Workshop Asah Kreativitas Angka ke-8

Salam

Stephanus Ivan Goenawan

Penggagas OKA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline