Lihat ke Halaman Asli

Sigit W. Triwibowo

Pengembang Teknologi Pembelajaran

Menciptakan Pembelajaran Berdiferensiasi Untuk Implementasi Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 8 September 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Dewi adalah seorang guru matematika di sebuah sekolah swasta di desa. Karena hanya mengampu 1 mata pelajaran saja di sekolahnya maka dia memiliki banyak waktu luang untuk berkreasi. Dia membuat beberapa video pembelajaran yang diunggah di youtube.com dan ternyata banyak siswa yang menyukai videonya. Lumayan juga apabila nanti mendapatkan penghasilan dari youtube melalui konten video yang dibuatnya. Namun ternyata menjadi youtuber tidaklah mudah, banyak aturan yang dibuat oleh youtube sehingga mendapatkan penghasilan sebagai content creator itu tidak semudah yang dikira banyak orang.

Setelah bertanya ke beberapa teman, Ibu Dewi mencoba modul LCMS Kelas Virtual tvsekolah.id. Video-video youtube-nya dikemas dalam sebuah modul menggunakan LCMS Kelas Virtual di tvsekolah.id. Selain berisi materi video dalam modul tersebut Ibu Dewi melengkapinya dengan uraian materi interaktif berbasis html, e-book referensi, soal latihan yang dapat diacak, dan project yang dapat diikuti oleh siswa. Dalam Fitur LCMS Kelas Virtual tvsekolah.id Ibu Dewi mengaktifkan menu chat untuk tanya jawab dan menu video converence terjadwal bagi siswa yang membutuhkan layanan yang lebih yang tentunya ada kompensasi yang lebih bagi Ibu Dewi sehingga dia mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan sehari-harinya. Begitulah cara kerja LCMS Kelas Virtual yang telah dilakukan oleh Dewi, yaitu membuat pembelajaran berdiferensiasi dengan mengoptimalkan konsep 4 kuadran pembelajaran yaitu:

  • Modul Tatap Muka (kuadran 1): Modul ini hanya berisi konten video, uraian materi dan soal latihan formatif tanpa tambahan menu Interaksi dengan guru karena interaksi dilakukan secara langsung. Modul ini gratis dan tidak merepotkan waktu guru di luar kelas.
  • Modul Belajar Mandiri (kuadran 2): Modul ini gratis sama dengan modul tatap muka tanpa ada tambahan menu interaksi dengan guru. Siswa dapat belajar kapan saja di mana saja. Modul ini sama sekali tidak memerlukan peran guru dalam proses pembelajaran.
  • Modul Kolaboratif (kuadran 3): Modul ini dilengkapi dengan menu tanya jawab dengan guru sehingga guru harus menjawab semua pertanyaan siswa di sela-sela waktu luangnya. Modul ini berbayar tapi relatif murah karena ini tidak terlalu merepotkan guru tapi cukup dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar di rumah.
  • Modul Tatap Maya (kuadran 4): Modul ini memang cukup merepotkan bagi guru karena harus meluangkan waktu khusus untuk memberikan layanan Video Converence dengan beberapa siswanya yang sangat membutuhkan bantuan. Dengan modul ini guru mendapatkan hasil yang lumayan sebanding efford yang telah dikeluarkan. Dengan modul seperti inilah Ibu Dewi bisa mendapatkan uang lebih sehingga dapat disisihkan untuk membeli laptop baru.

Itulah yang dilakukan oleh Ibu Dewi, guru matematika di sebuah sekolah swasta di desa bila telah menggunakan LCMS Kelas Virtual tvsekolah.id. Sebuah hal simpel tapi menggunakan sistem yang telah disediakan oleh tvsekolah.id untuk mendapatkan uang tambahan dari bimbingan belajar kepada siswanya, yang ternyata diikuti oleh siswa lain di seluruh penjuru Indonesia sehingga mendapatkan hasil yang luarbiasa. Demikian paparan yang disampaikan Dr. Sri Watini, M.Pd selaku CEO di kantor TV Sekolah dengan alamat Menara 165 lt. 4 Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan dalam sebuah simulasi model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru menggunakan platform tvsekolah.id. Konsep ini adalah untuk menciptakan pembelajaran berdiferensiasi dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline