Lihat ke Halaman Asli

Sigit W. Triwibowo

Pengembang Teknologi Pembelajaran

Berbisnis Online di TV Sekolah

Diperbarui: 9 Juni 2022   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

TV Sekolah adalah sebuah layanan portal pembelajaran berbasis TV Streaming untuk sekolah. Layanan ini adalah sebuah modifikasi dari pemanfaatan konten video komunitas pendidikan yaitu siswa, guru, dan alumni yang ada di youtube menjadi bahan siar dan bahan ajar dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Setiap konten dimasukkan ke wadah berupa Video on Demand yg dinamakan perpustakaan digital. Untuk bisa masuk ke perpustakaan tersebut konten video harus melalui proses kurasi oleh verifikator sekolah sebagai pengelola chanel sekolah. Perpustakaan digital tersebut menggunakan engine dari youtube sehingga kontributor dapat mengunggah konten melalui akun youtube masing-masing dan memasukkan link-nya di TV Sekolah.
  2. Dari konten video yang masuk tsb dibagi menjadi:    
    1. Publik: tampil di perpustakaan dan bisa diputar di channel utama.
    2. Playlist: masuk sbg bahan siar channel masing-masing
    3. Modul: khusus untuk modul LCMS kelas virtual sekolah
    4. Bimbel: khusus untuk modul bimbel, hanya yg masuk sbg tutor bimbel saja. 
  3. Dalam mengelola siaran channel TV Streaming sekolah dapat melibatkan siswa dengan wadah kegiatan ekstrakurikuler. Siswa dapat ikut serta dalam penyiaran yaitu dengan: 
    1. Unggah video unjuk kreasi mereka tiap minggu, bisa berupa berita sekolah, eksperimen siswa, siaran olah raga, dan lain-lain.
    2. Menyusun playlist siaran sekolah tiap bulan agar siaran TV Channel sekolah selalu up to date.
    3. Mendapatkan sertifikat ekstrakurikuler TV Sekolah dengan membayar biaya ekstrakurikuler, namun biaya ini dapat juga dibayar oleh sekolah menggunakan dana BOS atau dilakukan secara mandiri.
  4. TV Sekolah dengan alamat web tvsekolah.id saat ini telah membuat jaringan bisnis on-line yang dapat diikuti oleh siapa saja mulai dari kontributor/guru di sekolah, pengelola sekolah, mentor  yang berfungsi sebagai konsultan pembelajaran di sekolah, hingga kesempatan membuka kantor perwakilan TV Sekolah di setiap Kabupaten/Kota yang disebut Agency. Agency ini juga mengelola bimbel on-line yang bertugas merekrut dan memverifikasi tutor bimbel on-line di wilayahnya. Selain itu ada posisi Account Executive yang bertugas mencari sponsor untuk membiayai beberapa sekolah yang dipilih agar dapat memanfaatkan platform ini secara maksimal.

Lalu apa keuntungan bergabung dalam jaringan bisnis TV Sekolah tersebut? 

Tentunya ini adalah sebuah pertanyaan besar yang akan membuat kita semua menjadi penasaran, karena inilah nantinya yang akan menjadi daya tarik bergabung dalam jaringan bisnis TV Sekolah. Dilansir dari halaman webnya di bisnis.tvsekolah.id maka kita dapat melihat ada sebuah sistem bagi hasil yang ada di TV Sekolah yaitu:

  1. Kontributor /guru mendapat bagi hasil sebesar 40% dari modul LCMS Kelas Virtual berbayar (khusus pro & premium) yang dipakai di sekolah, termasuk yang dipergunakan oleh siswa sekolah lain.
  2. Verifikator/pengelola channel sekolah/pembina ekskul mendapatkan pembagian sebesar 30% dari pembayaran ekstrakurikuler karena dia sebagai pembina ekskul, 15% dari pemanfaatan LCMS Kelas Virtual berbayar (pro & premium) serta 5% dari sekolah imbas apabila sekolah tersebut menjadi sekolah model.
  3. Mentor/konsultan pembelajaran mendapatkan fee sebesar 10% dari pembayaran ekskul dan LCMS Kelas Virtual Berbayar (pro & premium), serta 5% dari sekolah imbas. 
  4. Agency/Kantor Perwakilan mendapatkan profit sebesar 5% dari transaksi di wilayahnya, dan 10% dari pedapatan bimbel online yang dikelola di wilayahnya.
  5. Tutor Bimbel Online mendapatkan porsi yang cukup besar yaitu bagi hasil sebesar 60% dari modul bimbel yang laku.
  6. Terakhir yaitu Account Executive mendapatkan bagi hasil sebesar 30% dari dana sponsor yang didapatkannya.

Demikianlah jaringan bisnis TV Sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang tertarik untuk berkarir & berbisnis di TV Sekolah. TV Sekolah juga membuka peluang bagi siswa dan mahasiswa yang ingin melakukan magang atau PKL di TV Sekolah. Walaupun berstatus magang tentu saja sharing profit tersebut tetap berlaku apabila para siswa dan mahasiswa menjalani pekerjaan ini dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline