Bagiku kamu hanya sekedar indah
Sebelum sampai pada akhirnya aku menyadari kamu itu anugerah
Bagiku, namamu adalah rahasia dalam setiap doa
Sebelum sampai pada akhirnya namamu terkuak menjadi paragraf disetiap cerita
Jujur,
Intimidasi selalu saja tak merestui optimisme
Masa kemarin kadang tak sepaham dengan hari esok
Logika sesat kadang membatasi bibir untuk merangkai kata indah untukmu
Tapi kuyakin itu hanya sesat yang sesaat
Aku lebih memilih untuk percaya pada rasa
Aku lebih memilih untuk berserah pada Sang Esa