Lihat ke Halaman Asli

Bimbingan dan Konseling Melahirkan Menantu Idaman

Diperbarui: 13 Desember 2022   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa kabar kawan semua !
Bagaimana kabar kalian, saya harap kabar kalian tidak kalah bagusnya dengan sebuah opini saya mengenai betapa hebatnya jurusan bimbingan dan konseling melahirkan manusia dengan kepribadian yang sangat diidolakan oleh semua orang atau khususnya dalam hal cinta.
Bagaimana teman – teman pasti kalian semua sudah pada penasaran ya?
Oke tanpa berlama – lama lagi mari kita bahas dan sama – sama berpikir serta berpendapat mengenai opini saya.

MENANTU IDAMAN ?
Pasti teman – teman bingung mengapa sih dari sekian banyak pembahasan tema, saya lebih memilih tema ini sebagai pembahasan kali ini?
Saya sendiri pun juga sebenarnya berpikir jika mungkin ini adalah salah satu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, atau malah sering terlintas tapi tak tahu bagaimana menyampaikan mengenai kebenaran fakta ini. Tapi karena hal itu saya akan mencoba untuk menceritakan pemikiran saya mengenai bagaimana seorang konselor dapat menjadi menantu idaman para mertua dan tentu juga menjadi seorang yang diidam idam kan oleh lawan jenisnya (kekasihnya).
Hmm.. jadi awal mulanya saya menemukan judul ini adalah ketika saya berpikir mengenai jurusan yang telah saya pilih ini, Bimbingan dan Konseling di mana jurusan ini mempelajari mengenai bagaimana menolong, membantu, mengarahkan, serta menjadi pribadi yang menarik serta memiliki visi untuk menjadi pendengar yang baik dan masih banyak hal lagi yang akan dipelajari dalam jurusan Bimbingan dan Konseling. Sayang sekali tidak banyak orang yang tahu mengenai hal – hal hebat yang diajarkan tersebut, bahkan lebih menyedihkan lagi banyak orang mengira bahwa orang lulusan Bimbingan dan Konseling yang memilih menjadi guru adalah seorang polisi sekolah, musuh dari semua siswa, guru yang memakan gaji buta, guru yang tidak berguna, lebih mirisnya lagi mereka hanya mendengarkan bagaimana orang lain menggambarkan mengenai guru BK menurut mereka, bukan malah membuktikan serta mencari tahu apa dan bagaimana guru BK yang sebenarnya. Meskipun juga tidak jarang yang mereka katakan mengenai guru BK memang ada dan seperti itu melakukan tugasnya sebagai BK di sekolah. Namun sungguh tidak adil saya kira jika beberapa guru yang melakukan kesalahan tapi mesti kami atau malah profesi BK dikatakan buruk dan dipukul sama ratakan dengan kami para konselor muda, guru – guru Bimbingan dan Konseling yang masih belajar dan berusaha menjadi seorang konselor dan guru BK  yang baik serta membantu para konseli. Sedih memang saya dan kami teman – teman Bimbingan dan Konseling merasakan serta memikirkan stigma – stigma seburuk itu.

Tapi hal – hal tersebut juga tidak akan menghancurkan niat baik kami, niat untuk membantu, mengarahkan, bahkan mendengarkan cerita – cerita para konseli yang kurang dapat didengar dengan baik oleh dunia. Dan dengan begitu kami tidak akan menyerah untuk terus belajar menjadi pribadi yang menarik, menolong, mendengarkan, melihat dengan jeli, serta sabar dalam memberikan bantuan psikis kepada teman – teman sekalian. Juga termasuk menjadi lelaki / perempuan idaman para doi / orang tua doi (mertua) hehe.

Ngomong – ngomong dari apa yang saya sampaikan mengenai Bimbingan dan Konseling kepada teman -teman sekalian sudah cukup menjadi stimulus buat teman – teman belum nih mengenai judul topik yang menjadi pembahasan utama kita kali ini?

Jadi alasan MANTU IDAMAN dapat dilahirkan oleh jurusan Bimbingan Konseling adalah merupakan keunggulan bimbingan dan konseling, dimana jurusan ini tidak hanya dapat sebatas melahirkan seorang mahasiswa menjadi individu yang penuh rasa empati dan simpati serta kepedulian, kepekaan terhadap lingkungan sekitar maupun orang sekitar namun juga sebagai manusia yang dpat memanusiakan manusia lain dengan baik dan tanpa pamrih disertai rasa ikhlas. Nah dengan kemampuan itulah lulusan Bimbingan dan Konseling  mampu disukai para mertua, meskipun sebenarnya pembahasan kita kali ini bisa dikatakan tidak hanya seluas mertua saja, melainkan ke semua masyarakat atau individu yang diajak interaksi. Akan tetapi saya sebutkan mertua agar teman – teman mudah dan merasa tertarik dengan judul yang saya buat.

Bahkan dosen saya juga pernah bercerita, dimana menurut sepengalamanya menjadi konselor disuatu daerah ia sangat dikejutkan dengan respon masyarakat terhadap profesi konselor. Beliau menceritakan jika pada waktu itu ia sedang bertugas menjadi seorang konselor di suatu universitas, awalnya memang masih terlihat normal akan tetapi hal yang membuat beliau sangat takjub adalah Ketika seorang konseli perempuan yang dating dan ingin berkonsultasi membawa ibunya. Mulanya konseling berjalan sesuai bagaimana seharusnya, sampai Ketika setelah sesi konseling berlangsung atau sudah selesai, ibu konseli tersebut mengajak ngobrol dan berbasa basi yang pada akhirnya memberikan penawaran atau ingin memberikan sebuah rumah mobil dan banyak lagi jika beliaumau menikahi putrinya.

Pada saat itu beliau mulai mencari tahu, sampai akhirnya beliau tau jika profesi konselor sangat dihargai bahkan disegani di daerah yang sedang beliau tempati itu. Juga tidak berhenti disitu saja, dosen saya Kembali dikejutkan Ketika ia sedang dalam perjalanan menuju kota lain, dan dalam perjalanan menuju kota lain beliau berniat mampir membeli oleh oleh di tokokecil pinggir jalan karena lupa semasa masih dikota yang akan ditinggalkan. Beliau dikejutkan Ketika ibu – ibu penjual itu berbasa basi menanyakan apa pekerjaan beliau dimana Ketika menjawab bahwa beliau adalah seorang konselor ibu yang bertanya itu pun sangat antusias dan ingin melakukan konseling, bahkan tidak sampai disitu, tanpa memberitahu sedikitpun mengenai biaya, ibutersebut sudah menanyakan berapa nominalyang harus dibayarkan ketika ingin melakukan konsultasi.

Dari cerita tersebut dapat kita ketahui sekaligus dapat menjadivalidasi jika Bimbingan dan Konseling bukanlah jurusan yang biasa biasa saja, justru sebegitu hebatnya jurusan Bimbingan dan Konseling dibandingkan dengan jurusan jurusan lain dalam bidang keunggulan dan penerapan ilmu nya.

Jadi teman – teman sudah tahu dan dapat memahami kan maksud serta hubungan judul pembahasan kali ini dengan maksud yang ingin coba saya jelaskan kepada kalian semua.
Saya harap teman – teman sekalian dapat memahami isi dan makna yang terkandung dalam artikel ini,serta dapat membantu meluruskan stigma – stigma mengenai Bimbingan dan Konseling hanya sebagai jurusan yang tidak dapat melahirkan para individuyang berkompeten diluar maupun dalam dunia kerja.

Yahh mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan untuk pertemuan kita kali ini, semoga dilain waktu kita dapat bertemu dan membahas topik bahsan yang lebih menarik, seru, serta lebih bermanfaat. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada teman – teman.
Jangan lupa selalu belajar melihat suatu hal dengan berbagai macam sudut pandang serta bersumber dari sumber yang memang betul -betul jelas, jangan sampai teman – teman terbawa katanya orang yang padahal apa yang dikatakan belum tentu dapat dibuktikan kevalidta nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline