Pagi yang cerah menyapa warga masyarakat tinggarjaya, sapaan itu disambut warga dengan berduyun duyun jalan beriringan di pematang sawah, yah. hari ini adalah waktu dimana panen tiba, padi yang sudah menguning dan cuaca yg cerah membuat warga semangat untuk memanen padi disawah, ini adalah panen yang pertama di Tahun ini.
Dika adalah anak seorang petani, pelajar SMP kelas 3, ditengah kesibukan sekolahnya, dika harus tetap membantu Ayahnya kesawah.
Projek- Projek sekolah yang tengah ia kerjakan, harus di tunda karena harus membantu ayahnya kesawah untuk memanen padi .
Suasana gembira warga petani yang sedang memanen, memancarkan keindahan kehidupan desa,
Dika membawa laptopnya kesawah karena sesekali dia harus mengerjakan projek sekolahnya karena dateline yang segera tiba.
Sebuah pemandanagan yang memukau antara tradisi dan tehnologi,
Dika membuka laptop di pematang sawah dan ayahnya sibuk memanen dengan cara tradisional, warga di sini masih menggunakan pola pola tradisional dalam Bertani.
Bukan mereka tidak tahu akan tehnologi pertanian yg kekiniian, tapi mereka hanya sedang mempertahankan kebudayaan, dimana setiap geraknya adalah sebuah penghayatan kehidupan.
Ini urusan penghayatan terhadapa kehidupan, karena memanen bukan hanya urusan cepat memanen dan berapa banyak yang didapat, namun urusan bahwa kehidupan desa itu semua harus gotong royong dan tepo sliro.untuk itu semua gerak harus indah dan tidak boleh menyakitkan.
Menggunakan tehnologi pertanian yang modern hanya bs dilakuakn oleh sedikit orang, karena semua bs dilakukan oleh mesin . hal itu yang membuat warga, tidak mau menggunakan, karena memanen adalah kegembiraan Bersama sama , memanen padi adalah tempat mereka silahturahmi dan berbagi hasil panen serta berbagi kegembiraan, itulah Tekhnologi Internal masyarakat desa yakni kasih sayang.
Sebuah pemikiran desa yang sangat merdeka, dimana mereka tidak terjajah dengan kehidupan matrialistik atau hedonis dan individul.
Bertani, memanen dan desa adalah kehidupan sunyi diantara riuh rendah moderenitas kehidupan .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H