Lihat ke Halaman Asli

Suatu Hari Nanti Kamu akan Menertawakan Kebodohanmu tentang Cinta

Diperbarui: 23 September 2017   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

"Suatu hari nanti kamu bakal menertawakan kebodohanmu tentang cinta." Kalimat itu yang selalu aku ingat, Dien. Yang kau tulis dalam pesan untukku ketika mendadak malam itu aku sedang terasa sangat rapuh. Cinta. Ya, rasa itu yang beberapa hari belakangan ini begitu riuh di kepala sampai membuat berat badanku menyusut hampir 5 kilogram. Dan malam itu aku mengungkapkan rasa luka itu padamu. Sahabatku.  

Entah kenapa tiba-tiba saja aku ingin sekali bercerita perihal luka cinta ini padamu. Bahkan kamu pun mungkin sedikit kaget kenapa kamu yang kamu yang aku pilih untuk menampung uneg-uneg ini. Ah, tak masalah. Yang jelas aku sedang sangat ingin berbagi sedih ini pada kamu. Tanpa maksud apapun. Dan terbukti kamu banyak memberikan kekuatan pada ku.

Kembali lagi kubaca pesan-pesan yang kamu kirimkan untukku, Dien. Agar aku bisa kembali menemukan semangat hidup yang kemarin sempat hilang. Banyak kalimat-kalimat bijak yang kamu kirim untukku dan aku sangat berterimakasih karena selama ini ternyata aku begitu dikuasai oleh rasa yang sebetulnya tak harus aku berikan kepada seseorang yang jelas-jelas tidak peduli padaku.

Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Kamu akan berterima kasih untuk kejadian ini. Masih, kalimatmu yang menyemangati aku. Dan aku mencoba untuk bangkit dari rasa terpuruk yang menimpaku.  Ah, ternyata masih banyak yang peduli padaku. Selama ini aku seakan telah menutup mata untuk segala perhatian yang tertuju padaku hanya karena perasaan cinta yang kuberikan kepada seseorang, yang ternyata tak pernah berbalas. Terimakasih untuk segala semangat yang telah kamu berikan untukku, Dien. Dan mulai saat ini aku mencoba untuk mengikhlaskan, merelakan, dan menyembuhkan luka-lukaku.

Masih ingin kukutip pesan yang kamu kirimkan untukku, Dien, agar aku bisa selalu mengingat dan menemukan semangat di dalam pesan-pesanmu:

Cara terbaik adalah menerima

Menerima bahwa tak ada yang bisa kita miliki selamanya

Se-erat apapun kita ikat kalau dia bukan untuk kita, pasti akan pergi

Terima saja

Ikhlas itu memang sulit tapi berusahalah

Biar ringan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline