Lihat ke Halaman Asli

Sigit Mardiyanto

Travel Organizer dan Kader PDI PERJUANGAN

Sri Muslimatun - Pemilukada - PDIP - Sleman

Diperbarui: 7 Oktober 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya adalah warga Mlati dan pada saat masa pemilihan legislatif kemarin mendukung penuh pencalonan, Yang Terhormat Ibu Dra Hj. Sri Muslimatun Mkes. Berbulan bulan kami bersama berjuang untuk kemenangan Beliau Yang Terhormat. Lalu pada akhirnnya jadilah Beliau ini menjadi Angota Dewan yang terhormat.

Perjuangan tak kenal lelah dan  waktu , seolah meyakinkan bahwa sang Calon Anggota DPRD ini adalah calon yang berkomitmen, konsisten dan dapat di percaya.  Saat dimana harus bersusah payah meyakinkan banyak orang bahwa Beliau Yang Terhormat ini adalah orang PDIP, jiwa dan raga hanya untuk bekerja bersama PDIP, bersama membangun Sleman pada umumnya dan Mlati dan Gamping khususnya.

Berjalannya waktu, sekira 2 bulan sebelum masa pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati, yang terhormat Sri Muslimatun melakukan kegiatan turun ke bawah dengan memanfaatkan dana Masa Reses, yang menjadi kewajiban seorang anggota dewan untuk turun bertemu dengan masyarakat di Dapilnya masing masing. Pada masa itu Beliau Yang Terhormat, masih dengan lantang dan penuh semangat menyuarakan bahwa “ Saya ini PDIP... !!!, bersama sama kita akan membesarkan partai dan mengawal pemerintahan, demi kemajuan Sleman “ . Takjub dan betapa bangga nya saya waktu itu.

Seakan tersambar petir di siang hari, ketika mendengar dan melihat Beliau Yang Terhormat ini mendaftarkan diri menjadi Calon Wakil Bupati berpasangan dengan yang lain, dan dalam tempo yang se singkat singkatnya berbalik menjadi orang asing, yang seolah belum pernah berkomitmen dan bersepakat dengan sebagian masyarakat pendukungnya ketika terpilih menjadi anggota dewan.

Beliau Yang Terhormat, seolah tidak peduli lagi dengan pendukungnya yang lalu, menganggap pendukungnya ini, adalah obyek yang sewaktu waktu bisa di permainkan, di dekati lagi dan di tinggalkan.

Mengikuti perkembangan berita saat ini, seolah Beliau Yang Terhormat ini menjadi orang yang ter dzolimi karena surat PAW dari PDIP belum juga turun. Seolah tersakiti oleh PDIP karena di nilai  menjadi penghambat Hak Konstitusional Warga Negara Indonesia. Tapi Beliau Yang Terhormat, LUPA. Bahwa lebih dari sepuluh ribu pendukungnya telah di sakiti.

Entah apa yang ada dalam pikiran Ibu ini.

Mungkin dengan cara menulis ini saya mengungkapkan isi hati,  dari seorang pribadi yang terlalu kecil ini. Tulisan yang tidak teratur ini, semoga dapat sedikit membuka hati kita semua, untuk lebih berhati hati dalam memilih calon pemimpin. Pribadi kecil ini mengajak semuanya untuk bersama membuka mata dan hati, dan menentukan pilihan dengan pertimbangan yang tepat.

Dan berharap untuk jajaran penentu kebijakan, di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, agar membuat keputusan yang tepat, dan dengan pertimbangan politik yang tepat pula. Sehingga tidak menambah kekecewaan dan membukakan peluang untuk masyarakat Sleman kembali tersakiti.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline