Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Cristiano Ronaldo

Diperbarui: 4 April 2017   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Ronaldo bantu biaya pengobatan seorang bayi” begitu judul berita di liputan6.com, Kamis 13 Maret 2014. Ya, Ronaldo yang dimaksud adalah Cristiano Ronaldo, pemain terbaik dunia saat ini dari klub Real Madrid, Spanyol. Kapten Timnas Portugal ini bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan bayi laki-laki berusia 10 bulan bernama Erik Ortiz Cruz yang mencapai 60.000 pound dan 6.000 setiap tes medis. Bocah tersebut menderita kelainan otak (cortical dysplasia) yang dapat mengakibatkan penderitanya mengalami kejang 30 kali setiap hari.

Bukan kali ini saja, CR7 menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi kepada sesama. Sebelumnya, CR7 tercatat menyumbangkan 100.000 euro pada International Committee of the Red Cross (ICRC) untuk program rehabilitasi fisik di Afghanistan. CR7 pernah pula menyumbang 1.500.000 euro untuk Palestina, bahkan pernah melelang sepatu emasnya yang diperoleh Tahun 2011 untuk sekolah-sekolah di Jalur Gaza. Mantan pemain Manchester United (MU) ini juga pernah membantu biaya pengobatan bocah Spanyol bernama Nahuzet yang terkena kanker. Saya pernah baca (entah benar atau tidak), saat ditanya mengapa tidak mentatto tubuhnya seperti beberapa pemain bola lainnya, Ronaldo menjawab “memiliki tatto mencegah donor darah”. Pemain terbaik dunia dua kali ini juga rela tidak mendapat bayaran saat didapuk menjadi duta mangrove. CR7 bahkan bersedia datang ke Indonesia pada Bulan Juni tahun lalu untuk ikut kegiatan menanam pohon bakau di Telaga Waja, Bali bersama Presiden SBY.

Sebagai pemain, CR7 adalah salah satu pemain terbaik dunia saat ini, bersanding dengan superstar Barcelona, Lionel Messi. Karir CR7 bahkan lebih lengkap karena mampu menjadi pemain terbaik dunia dan top skor di dua klub elit yang berbeda, yaitu di MU dan Real Madrid. Saat ini pun, dia masih memimpin topskor sementara di La Liga maupun di Liga Champions. Kunci kehebatan seorang CR7 adalah porsi latihan ekstra dibandingkan rekan-rekannya. Mantan penjaga gawang MU, Edwin Van Der Sar pernah menyatakan “CR7 semakin kuat karena menginvestasikan waktu dan energinya untuk berlatih, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol”. Pernyataan mantan pelatihnya di MU, Sir Alex Ferguson, cukup mewakili betapa CR7 seorang pekerja keras. Fergie pernah mengatakan "There's no fluke about it. I see Ronaldo practising all the time in training” (terjemahan bebasnya: tidak ada kebetulan dalam hal ini. Saya melihat Ronaldo berlatih setiap saat pada saat sesi latihan) (www.ronaldo7.net). Saya kutip juga dari situs tersebut, CR7 adalah seorang yang disiplin dengan berlatih 3-4 jam per hari dan mengikuti diet ketat, seorang atlet profesional dibawah bimbingan pelatih fitnes profesional dan ahli gizi, dan tidur awal pada malam hari agar dapat bangun dengan segar pada pagi hari berikutnya.

Pelajaran yang dapat saya ambil dari seorang Cristiano Ronaldo adalah:

1.Disiplin dalam segala hal dan pola hidup sehat yang diimbangi kerja keras adalah kunci sukses dalam bekerja. Istilahnya “no pain, no gain”.

2.Apabila telah sukses, jangan lupa sisihkan sebagian harta untuk sesama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline