Lihat ke Halaman Asli

Mencairnya "Gunung Es" di Kab. Malang

Diperbarui: 25 Oktober 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Indonesia berlangsung secara cepat. Tahun demi tahun jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah sejalan dengan kemajuan teknologi. Bukan hanya perkotaan saja, HIV/AIDS sekarang sudah mulai merambah ke desa – desa bahkan sampai daerah yang terpencilpun ditemukan penderita HIV/AIDS.

Di Propinsi Jawa Timur khususnya kabupaten Malang, peningkatan kasus HIV/AIDS sangat signifikan. Kabupaten Malang dengan jumlah 33 kecamatan yang kesemuanya melaporkan bahwa ada masyarakatnya yang terinfeksi HIV/AIDS. Hal ini membuktikan bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah sebenarnya telah menyebar.

Berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang tercatat sebanyak 1460 penderita HIV/AIDS sejak kasus yang pertama kali ditemukan tahun 1991 sampai bulan Juli 2015.

Menurut Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.Kes peningkatan signifikan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Malang terjadi mulai tahun 2005, hal ini dikarenakan pada tahun 2005 di Kabupaten Malang terdapat layanan VCT (Voluntary and Counseling Testing) di Puskesmas Sumberpucung dan Puskesmas Gondanglegi yang memang tahun sebelumnya belum tersedia layanan VCT.

Kenapa harus di Puskesmas Sumberpucung dan Puskesmas Gondanglegi ? karena letak geografis dari Puskesmas Sumberpucung berada ditengah – tengah empat lokalisasi (lokalisasi Suko, Slorok, Kebobang dan Boktape) dan di Puskesmas Gondanglegi banyak masyarakatnya pemakai narkoba suntik.

Menurut Awig, dari tahun 2005 sampai 2008 angka penderita masih didominasi oleh pekerja seks dan pengguna narkoba suntik. Baru setelah tahun 2008 ditemukan kasus HIV/AIDS dari masyarakat umum termasuk ibu hamil dan bayi. Hal ini juga diamini oleh sekretaris Komisi Penaggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Malang Adi Purwanto. Beliau juga mengatakan bahwa peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Malang memang cukup membuat kita tercengang karena pada 2009 lalu ada enam pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS. selain itu juga ditemukan kasus kematian bayi dikarenakan positif HIV/AIDS.

Sebagai langkah pencegahan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah setempat berkolaborasi membetuk replikasi layanan VCT dan IMS di Puskesmas kecamatan lainnya. Hal ini beralasan bahwa keadaan geografis dan luasnya Kabupaten Malang yang tidak hanya bergantung pada layanan VCT di Puskesmas Sumberpucung dan Puskesmas Gondanglegi.

Sehingga dengan semakin banyak layanan VCT maka kemudahan masyarakat untuk mengetahui status dirinya semakin mudah. Selain itu KPAD Kabupaten Malang juga membentuk kader – kader yang peduli terhadap HIV/AIDS, kader tersebut bisa berasal dari kader kesehatan, pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, guru juga dari pelajar. Tugas dari masyarakat sendiri aktif dalam memberikan informasi dasar dan edukasi tentang HIV terkait isu-isu pengendalian HIV sehingga dari sini dapat menghapus stigma dan diskriminasi Odha (Orang dengan HIV/AIDS) di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline