Setelah beberapa waktu jarang berkuliner ria, pada suatu kesempatan di kawasan Podomoro City, Jakarta Barat tiba - tiba ingin mencoba kuliner di kawasan Tanjung Duren yang terletak di belakang kawasan ini. Langsung tangan meraih handphone, buka aplikasi google dan ketik keyword "Kuliner Tanjung Duren".
Gotcha... muncul daftar aneka kuliner di seputaran Tanjung Duren, setelah cek satu - persatu dan cari yang recomended , akhirnya hati memilih menu ayam, yakni "Ayam Gebyok Bang Jarwo" populer dengan kekhasan rasa sambalnya. Keluar dari Podomoro City, menuju kawasan Tanjung Duren lokasi rumah makan itu, sebenarnya dari jalan di samping Podomoro City tak jauh, di google maps tercatat hanya kurang lebih 3 Km atau 15 menit dengan motor. Tetapi di pertigaan sebelum lokasi kuliner, pengguna jalan diputar dulu ke kiri karena jalan di depan RM itu satu arah. Okelah, no problem meski perut dah tidak tahan karena jam sudah hampir pukul 9.
Akhirnya sampai juga di lokasi, parkir motor, foto - foto tampak muka RM dulu sambil memesan menu favorit "Ayam Gebyok" dan "Ayam Gebyok Sambal Matah', karena berdua dengan istri kami sepakat pesan menu berbeda agar bisa saling mencicipi..
Bagaimana cita rasanya ? Tak mengecewakan, daging ayamnya empuk, dan gurih, sayang tak begitu besar porsinya, tapi yang penting sambelnya. Kebanyakan orang Indonesia berasa belum puas makan bila tak pakai sambal, tak heran di Indonesia banyak ditemui aneka rasa sambal dengan rasa khas. Di RM ini, sambal matah juga memiliki cita rasa khas, sambal matah mirip dengan sambal "Dabu - Dabu" yang disiram minyak goreng panas.
Lain lagi dengan Ayam Gebyok, sambal berbeda dengan Sambal Matah, persamaannya adalah sama - sama disiram minyak goreng panas, rupanya perlakuan ini menjadi gaya unik RM ini dalam menyajikan sambal. Rasa kedua sambal ini tidak terlalu pedas, tapi rasa pedasnya cukup menyentuh syaraf - syaraf rasa di tengah lidah dan langit - langit mulut.
Kekhasan lain adalah krupuk berbentuk seperti belimbing berwarna abu - abu, saya baru pertama kali menemui di RM ini, biasanya krupuk berwarna kuning atau putih, tapi krupuk berwarna abu - abu. Rasanya juga gurih, cukup menarik mata dan menggoda lidah untuk mencicipi. Setelah mencicipi kedua menu itu, sampai tempat parkir bumbu - bumbu sambal masih terasa di mulut dan terasa nikmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H