Lihat ke Halaman Asli

Sigit Budi

TERVERIFIKASI

Content Creator

Peserta Program OK OC Tak Diberi Modal, Gandeng Fintech Sajalah

Diperbarui: 14 Desember 2017   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergelitik juga membaca sebuah berita di Kompas.com yang  di-share ke twitter soal progam OK OC dari Wagub DKI Jakarta.  Dari berita tersebut saya tahu, ternyata peserta program ini tidak diberikan modal, hanya dilatih dan dibantu untuk mengakses pinjaman ke Bank (OK OCE Tak Akan Beri Modal Usaha, Hanya Bantu Akses Pinjam ke Bank)

Lalu pertanyaannya, mengapa waktu kampanye begitu yakin memberikan janji  modal kepada warga DKI Jakarta yang ingin ikut berwiraswasta ?

Sebenarnya Wagub DKI Jakarta dan tim ahlinya lebih cerdas menyikapi soal ini, harapan calon - calon entreprenur di DKI Jakarta terhadap program OK OC begitu tinggi. 

Apalagi salah satu misi Pemerintah DKI Jakarta adalah mengurangi pengangguran. Tapi bila tanpa ada uluran modal kerja,saya pikir akan sia - sia program ini.

Mengapa sia- sia ? Sudah menjadi rahasia umum, untuk dapat meminjam ke bank wajib memenuhi persyaratan format yang ketat. Setidaknya harus memiliki agunan  sebagai pegangan pihak bank bila usah tidak lancar dan tidak bisa mengembalikan dana pinjaman (default). 

Apakah pelatihan di program OK OC bisa menggantikan agunan ke bank? Dimana pun juga, bank selalu manganut prinsip konservatif dan hati - hati. Apalagi di dinamika  keuangan global sangat rentan menggerus laba mereka. 

Soal pelatihan macam OK OC sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh banyak lembaga, termasuk kementerian KUKM pada sejumlah pengusaha UKM dan koperasi. Lalu apa istimewanya program OK OC bila hanya memberikan teori  dan dibandingkan program pelatihan lain ? 

Peserta atau calon peserta program OK OC jangan patah semangat. Ada alternatif lain untuk pembiayaan bisis anda saat ini. Metode pembiayaan ala perusahaan rintisan di bidang "financial technology" (fintech) dimana mereka berani memberikan pinjaman tanpa agunan kepada sejumlah UKM tanpa agunan. 

Dengan mengandalkan inovasi digital dan internet, perusahaan rintisan fintech mampu menggerakan usaha kecil menengah. "Investree", salah satu perusahaan fintech, pemenang DEA 2017 sudah mempu menggulirkan dana sekitar 500 Milyar. 

Dengan metode pembiayaan berbasis tehnologi dan manajemen resiko yang hati - hati (prudent), perusahaan fintech saat ini dan nanti akan menggeser fungsi perbankan sebagai lembaga keuangan terbesar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline